21 C
New York
Friday, May 3, 2024

7 Perilaku Anak yang Dimanja dan Cara Menghadapinya

MISTAR.ID

Psikoterapis Robi Ludwig, Katie Bugbee, pakar parenting global, dan Nancy Samalin, penulis buku “Loving Without Spoiling” setuju bahwa kita hidup di era pengasuhan yang berpusat pada anak.

Dari kedua orang tua yang bekerja dan merasa bersalah karena menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor, atau mereka yang tidak tahan melihat anak-anak mereka menangis, hingga pengasuhan yang permisif telah menciptakan anak dengan karakter ‘berhak’.

“Menjadi terlalu permisif biasanya melibatkan sikap ‘menyua’ dan sikap menyerah,” kata Samalin. “Artinya Anda mengatakan ‘Tidak’, tetapi berarti ‘Mungkin tidak’ atau ‘Saya tidak yakin’, dan sikap itu Anda lakukan dengan ada rasa sayang yang menurut Anda harus diberikan ke anak dan itu memberikan anak Anda banyak kekuatan untuk mengendalikan Anda.”

Para ahli menyebutkan tujuh perilaku buruk yang menandakan anak terlalu dimanja dan menawarkan nasihat bagaimana orang tua atau pengasuh mereka, dapat mengambil kendali kembali.

Baca juga: Saat Bisnis Kopi di Siantar Bergelut dengan Biji Arabica dan Edukasi Masyarakat

1. Terus-menerus membuat ulah
Anak usia prasekolah cenderung membuat ulah dengan emosi mereka, baik itu dengan marah, merajuk atau menangis. Beberapa situasi tidak bisa dihindari dan Anda harus menjalankan hak Anda sebagai orangtua. Bahkan kadang menimbulkan amarah setiap kali Anda mencoba menerapkan sikap tegas Anda.

Bagaimana menangani: Bersikaplah empati dan biarkan anak Anda tahu bahwa Anda menyadari bahwa mereka marah, tetapi beritahu juga bahwa perilaku ini tidak dapat diterima. Bantulah mereka menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan jangan takut untuk mengambil hak istimewa atau memberikan anak Anda “waktu menyendiri” jika memang itu dibutuhkan.

2. Memukul, meraih, menggigit, bertindak memerintah, dan segala hal lain yang membuat Anda malu di depan umum “Ini milikku!” Mengapa anak-anak tahu cara menggunakan frasa itu bahkan sebelum bisa menyebutkan nama mereka sendiri? Balita dan anak kecil memiliki dorongan alamiah dan primitif, seperti merebut mainan, menggigit dan memukul, untuk mengekspresikan perasaan mereka. Semua anak-anak melakukannya, tetapi jika anak Anda adalah pelanggar terbesar di kelompok bermainnya, dia akan dicap sebagai anak nakal.

Cara menangani: Singkirkan stigma dengan meminta pertanggungjawaban anak Anda atas perilakunya dengan cara yang sesuai dengan usia. Jika dia merasa takut setiap kali teman bermainnya ingin mencoba mainannya, minta dia membantu Anda menyimpannya sebelum teman-temannya datang. Saat situasi rebutan terjadi di tengah permainan, bicarakan tentang berbagi dan minta anak-anak untuk bergiliran. Ingatlah untuk tidak berteriak dan tidak masalah jika anak Anda marah. Anak-anak akan melupakannya dalam dua menit.

Baca juga: 5 Tips Singkat dan Cepat untuk Pria agar Tetap Segar dan Rapi

3. Merengek sejak dia bangun
Kita semua setuju bahwa suara rengekan anak adalah suara yang paling menjengkelkan di dunia. Ketika mengantre di bank atau diajak berbelanja sangat membosankan bagi anak-anak, dan Anda tidak bisa menyalahkan mereka karena cengeng. Tapi yang paling sering, suara emosi mereka yang melengking dan terus menerus itu berarti anak Anda mencoba mengubah kata “tidak” dari Anda menjadi “ya”. Dan biasanya Anda akan segera menawarkan apa saja yang bisa membuat mereka tenang.

Cara menangani: Anak-anak belajar dengan sangat cepat seberapa jauh mereka harus berusaha memanipulasi Anda. Beri tahu anak Anda: “Saya tidak suka jika kamu berbicara seperti ini, dan saya tidak tahu kamu mau apa.” Katakan padanya Anda tidak akan menanggapi sampai dia berbicara.

Ingat, anak yang terlihat tidak ceria bukan berarti anak itu tidak disayang. Dalam jangka pendek, itu tidak menyenangkan, tetapi anak-anak perlu belajar bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Cobalah untuk menangkal rengekan dengan mencegahnya sebelum terjadi. Bugbee menyarankan bahwa jika Anda harus tahu dan memahami hal yang selalu menyebabkan rengekan anak.

Baca juga: Tips Anti Penuaan Kulit Terbaik di Usia 30-an dan 40-an

Misalnya anak akan merengek setiap kali melewati toko snack, sebelum melewatinya beritahu dengan “kita akan melewati toko snack tapi hari ini kita tidak akan masuk” dan ganti dengan menawarkan sesuatu yang lain seperti “kita akan bermain di taman”

4. Bertindak menantang dan selalu bernegosiasi
Seorang anak selalu bisa berkata “Tidak!” ketika Anda menyarankan sesuatu, tetapi itu tidak berarti Anda harus mematuhi atau menerima jawaban itu. Anak nakal memiliki intoleransi yang nyata untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Dia tidak mengikuti aturan Anda dan mengabaikan saat Anda mengatakan “tidak” atau “berhenti”. Ini biasanya mengarahkan orang tua untuk memberikan imbalan. Saat anak menerima lebih banyak ‘suap’ agar mereka melakukan kemauan Anda, Anda mengembangkan manipulator jempolan.

Cara menangani: Berhenti membuat kesepakatan maka Anda mengurangi sikap pembangkang mereka. Sebaliknya, tawarkan hadiah kepada anak-anak Anda ketika mereka telah menunjukkan perilaku yang baik.

Baca juga: Ini Tips Memilih Bingkai Sempurna untuk Kacamata Anda

5. Mengeluh karena bosan
Orangtua selalu ingin memberikan apapun agar anak tidak merasa bosan. Tetapi akhirnya Anda akan terduduk dan menatap ke ruang tamu yang penuh dengan semua barang yang Anda sediakan untuk hiburan mereka. dan tetap saja anak akan selalu mengeluh bosan dan ini tidak mengajarkan cara bersyukur.

Cara menangani: Ajari anak Anda perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan. Dia mungkin tidak akan benar-benar mengerti sampai usia sekolah dasar, tetapi Anda dapat memulai prosesnya lebih awal. Lain kali jika putra Anda bersikeras ingin mainan baru, biarkan dia yang menentukan. Biarkan dia untuk memilih dan beritahu kapan selanjutnya membeli mainan baru lagi. Dia akan merasa diberdayakan dan bangga dengan keputusannya.

6. Berbicara kasar kepada orang dewasa dan bersikap kejam kepada teman sebaya
Pernah melihat bagaimana seorang anak mendorong kasar bahkan memukul kakek atau nenek mereka setelah mereka diberi pelukan sayang atau ketika sedang bermain bersama? Seorang anak yang berbicara atau berperilaku kasar kepada orang dewasa – terutama kepada kerabatnya – perlu diperbaiki.

Cara menangani: Beri tahu anak Anda bahwa dia menyakiti seseorang, dan dia tidak boleh berbicara seperti itu atau memperlakukan orang seperti itu. Dengan tenang tarik anak Anda ke samping, kata Bugbee, dan katakan sesuatu seperti: “Itu bukan hal yang baik untuk dikatakan kepada nenek, kamu harus meminta maaf.”

Baca juga: Tips Bagi Lulusan Baru untuk Dapat Pekerjaan Selama Pandemi

7. Mengontrol hidup Anda
Membesarkan anak adalah pekerjaan penuh waktu. Selalu mengutamakan anak Anda- di atas diri Anda sendiri dan pernikahan Anda. Dan anak Anda bisa merasakan bahwa merekalah yang harus selalu diutamakan. Bahkan terkadang tidak memperbolehkan Anda berinteraksi dengan orang lain bahkan ke pasangan Anda.

Cara menangani: Rencanakan makan malam dengan pasangan Anda. Minta bantuan nenek mereka untuk menemani. Meskipun kadang Anda harus menghadapi anak yang menangis ketika Anda sudah bersiap-siap untuk pergi, tapi tetap saja Anda harus meluangkan waktu unutk Anda atau pasangan Anda.(Care.com/ja/hm07)

Related Articles

Latest Articles