10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ini Beberapa Faktor Penyebab Melonjaknya Aksi Kriminal

Pematangsiantar, MISTAR.ID
Akhir-akhir ini, aksi kriminalitas kerap terjadi hingga beberapa video kriminal dan kejahatan yang tersebar luas di media sosial sangat meresahkan masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran.

Seperti baru baru ini, salah seorang warga Kota Pematangsiantar menjadi korban kehilangan sepeda motor pascaberolah raga di Lapangan Merdeka (Taman Bunga) Kota Pematangsiantar. Selain hilangnya sepeda motor, beberapa waktu lalu, aksi pencurian mobil terjadi dan aksi tersebut pun terekam CCTV dimana para pelaku tampak mendorong mobil yang mereka curi.

Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum POROS Willy Warso Sidauruk menilai, banyak faktor yang menyebabkan kasus kriminalitas setiap tahun mengalami kenaikan. Terlebih lagi pada daerah atau wilayah yang masuk ke dalam daerah perkotaan dan pinggirannya.

“Tingkat kejahatan di wilayah perkotaan relatif lebih tinggi ketimbang di wilayah pedesaan. Hal ini tentunya mengingat persaingan individu di kota lebih tinggi. Selain itu, tuntutan gengsi dalam kehidupan masyarakat kota jauh berbeda dari masyarakat pedesaan,” ungkap Willy kepada Mistar, Rabu (27/1/21).

Baca Juga:Duh, Sumut Peringkat 6 Kasus Kekerasan Anak

Pria yang kerap dipanggil Willy ini menambahkan, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam suku dengan karakter berbeda pastinya juga menjadikan tindak kriminalitas menjadi perhatian utama. Bahkan, tercatat angka kriminalitas meningkat seiring dengan semakin padatnya jumlah penduduk dan ketatnya persaingan.

Tidak hanya itu, menurut Willy Sidauruk, terdapat banyak sekali faktor yang menyebabkan orang melalukan tindak kriminalitas hingga marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu faktor penyebab orang melalukan kriminal yakni, kesenjangan sosial.

Dimana, kesenjangan sosial menjadi penyebab utama dari meningkatnya angka kriminalitas di negeri ini. Bagaimana tidak, tidak bisa dipungkiri perbedaan tingkatan sosial di masyarakat akan menimbulkan perbedaan pandang dan perlakuan.

“Misalnya saja, mereka yang memiliki uang dan jabatan akan cenderung lebih mudah mendapatkan kekuasaan. Sebaliknya, masyarakat ekonomi lemah cenderung mengalami kesulitan bahkan hanya untuk mendapatkan perlakuan adil saat berada di depan hukum,” ujarnya.

Baca Juga:Tindak Kejahatan Meningkat di Medan

Dengan perbedaan perlakuan karena kesenjanagan sosial ini, tentu dapat memicu tindakan kriminalitas. Terlebih dari masyarakat ekonomi lemah yang cenderung ingin mendapatkan status yang setara. Sehingga tindakan kriminal seperti perampokan, pembegalan hingga pencurian menjadi salah satu tindakan kriminal yang paling marak terjadi.

Meningkatnya jumlah pengangguran. Pengangguran juga dapat disinyalir jadi salah satu penyebab meningkatnya angka kriminalitas. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang pengangguran membutuhkan dana untuk memenuhi kehidupannya, sementara dia tidak memiliki penghasilan sebagai sumber pendapatannya.

Maka tentu tidak ada pilihan lain selain melakukan tindak kejahatan. Cara ini dianggap menjadi cara yang paling instan untuk mendapatkan uang. Apalagi di daerah perkotaan yang notabene memiliki standar hidup yang tinggi. Pastinya semakin membut para pengangguran memiliki motif yang besar untuk melakukan tindakan kriminalitas.

“Untuk mengatasi hal ini, ada satu pilihan dengan membuka peluang lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Sehingga setiap orang miliki penghasilan dan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Willy Sidauruk.

Baca Juga:Adian Napitupulu: Waspadai Konflik Sosial Jika Situasi Memburuk

Selain pengangguran, pergolakan ideologi politik. Hal ini memungkinkan perbuatan kriminalitas terjadi. Panasnya situasi politik kadang dimanfaatkan beberapa pihak untuk membuatnya semakin panas.

Tidak jarang aksi perang kata-kata kemudian berubah menjadi tindakan anarkis yang pada akhirnya berujung pada prilaku kriminal. “Seperti sudah menjadi sebuah budaya kejadian ini kerap kita jumpai, bahkan di sekitar kita sebagai bagian dari sistem hukum yang ada di Indonesia saat ini,” sebutnya.

Tingkat kepadatan penduduk. Jumlah penduduk yang semakin meningkat secara otomatis membuat persaingan semakin meningkat. Mereka yang lebih memiliki peluang sukses adalah yang kreatif, inovatif dan mampu memanfaatkan berbagai peluang.

“Hal ini tentunya menutup peluang bagi individu yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan tinggi. Pada akhirnya kondisi ini berujung semakin meningkatnya tindak kriminalitas,” ucapnya. Tindakan kriminal juga dapat terjadi akibat penegakan hukum yang masih tebang pilih.(hamzah/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles