9.5 C
New York
Tuesday, March 19, 2024

Stadion Sangnaualuh Siantar ‘Babak Belur’, Ini Kata Mantan Pemain Persesi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bangunan gedung tribun Stadion Sangnaualuh Kota Pematangsiantar yang ‘babak belur’ atau ‘hancur-hancuran’ dipreteli oleh pihak yang tak bertanggungjawab, menimbulkan luka mendalam di hati para mantan pemain sepak bola yang pernah berlaga di stadion tersebut.

Termasuk Agustinus Barus, mantan pemain Persatuan Sepakbola Siantar (Persesi) yang kini menjabat Ketua Persesi sejak tahun 2014 lalu.

“Terus terang sajalah ya. Saya sakit hati melihat mereka memperlakukan stadion kebanggaan Kota Siantar ini secara bar-bar,” ujarnya kepada mistar melalui pesan aplikasi WA ketika dimintai tanggapan terkait kondisi stadion tersebut, Rabu (29/6/22).

Baca Juga:Stadion Sangnaualuh Hancur, DPRD Siantar: Bila Tak Ada Solusi Akan Dibawa ke Jalur Hukum

Hal itu, kata Agustinus, membuatnya teringat ke proyek Wisma Atlet Hambalang. “Saya jadi teringat proyek hambalang. Perencanaan bagus, pelaksanaan nol besar. Ya menurutku, pembangunan Stadion Sangnaualuh seperti proyek hambalang, Mangkrak! Saya melihat kesalahan dan kerusakan stadion tersebut sudah sangat parah,” ungkapnya.

Kesalahan dan kerusakan yang sangat parah itu, menurut Agustinus, karena tidak adanya keseriusan dari pihak pemerintah untuk mengawal proses pembangunan Stadion Sangnaulauh.

“Artinya, walaupun anggaran biaya pembangunannya bertahap ya tetap diawasilah bangunan yang sudah terbangun, atau dibentuklah siapa yang bertanggungjawab atas bangunan itu,” sebutnya.

Pihak terkait yang bertanggungjawab atas proses pembangunan Stadion Sangnaualuh tersebut terkesan mengabaikan atau tidak peduli.

“Saya melihat sudah hampir 60 persen bangunan yang ada sudah rusak atau hilang. Bagaimana mungkin rangka-rangka baja bisa hilang. Saya cemas kalau pengawasan terhadap stadion ini tidak segera dilakukan, jangan-jangan stadionnya pun hilang,” sebutnya.

Baca Juga:Pemko Siantar Dinilai Abai, Stadion Sangnaualuh Berbiaya Rp29 M Hancur

Kompetisi sepakbola Kota Pematangsiantar yang dilaksanakan di Stadion Sangnaualuh, kata Agustinus, terakhir kali adalah tahun 2003. “Kebetulan klub yang juara itu klub kami, yakni PS Putra Bangsa, mengalahkan klub terbaik saat itu PS Harapan Jaya di final lewat adu pinalti. Dimana saat itu saya salah satu pemain intinya di posisi penjaga gawang. Setelah tahun 2003 sampai tahun ini tidak pernah lagi kompetisi itu digelar,” bebernya.

Sejarah dan Pemersatu Bagi Pemain Persesi

Selanjutnya Ahmad Efendi Lubis, mantan pemain Persesi yang juga mantan Ketua Tim PS Putra Bangsa, menyebutkan bahwa Stadion Sangnaualuh adalah sejarah bagi para mantan pemain Persesi yang sudah ada sampai ke pemain tingkat Nasional, baik sebagai tempat dilangsungkannya kompetisi maupun sebagai tempat latihan bagi klub-klub yang ada di Kota Pematangsiantar. “Bagi kami, stadion itu adalah pemersatu Siantar,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa bang Obong itu, menyarankan agar proses hukum yang terkait Stadion Sangnaualuh saat ini bisa dipercepat.

Baca Juga:Bangun Stadion Sangnaualuh, PUPR Siantar Ajukan Proposal ke Kemenpora

“Kita berharap proses hukumnya dipercepat. Kalau tidak, wali kota bisa mencari lahan lain untuk pembangunan stadion baru. Dananya mungkin bisa dilobi melalui PSSI pusat, kami siap membantu,” kata Sekretaris Umum PSSI Siantar periode 2001-2005 itu.

Untuk diketahui, pembangunan Stadion Sangnaualuh Kota Pematangsiantar yang terletak di Jalan KS Tubun Kelurahan Suka Dame Kecamatan Siantar Utara itu mulai dilaksanakan sejak 2017 hingga 2021, dengan menghabiskan anggaran Rp22 miliar. Di tahun 2021, dilakukan pengerjaan khusus untuk drainase lapangan. (ferry/hm12)

Related Articles

Latest Articles