19.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Semenjak PTM Berlangsung di Siantar, Pedagang Jajanan ‘Hidup Kembali’

Pematangsiantar, MISTAR.ID
Para pedagang jajanan makanan ringan seperti, bakso, somai dan telur gulung, saat ini kembali bergairah setelah pemerintah memperbolehkan peserta didik untuk dapat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah.

Sebelumnya, mereka tidak bisa berjualan karena sekolah diliburkan akibat pendemi Covid-19. Kini dengan dibukanya kembali PTM Terbatas, para pedagang bisa kembali menambah pundi-pundi uang lewat penghasilannya berdagang makanan ringan di sekitar sekolah.

Muri (47) misalnya, pedagang jajanan somai mengaku senang karena bisa kembali berjualan setelah sekolah dibuka. Disaat sekolah tutup karena pandemi Covid-19, Muri mengaku kehilangan penghasilan karena tidak berjualan.

Bahkan, untuk menafkahi keluarganya, Muri banting setir menjadi buruh kasar bangunan. Namun, kalau bangunan lagi kosong, Muri menjajal kerja apa saja demi mendapatkan uang untuk keluarganya.

Baca Juga:Sekolah Dibuka Lagi, Pedagang Jajanan Mulai Meraup Untung

“Tapikan nggak tentu juga dapat pekerjaan. Jadinya ya morat-marit, tapi lebih lama dagang somai lah,” kata Muri yang sudah bertahun berjualan dihampir semua sekolah, saat berbincang-bincang dengan Mistar, Selasa (26/10/21), di depan gerbang salah satu sekolah yang ada di Timbang Galung Kota Pematangsiantar.

Untuk sekadar kembali berjualan jajanan makanan ringan di sekolah-sekolah, Muri meminjam uang kepada saudaranya untuk dijadikan modal usaha berjualan.

“Selain di sekolah. Aku juga jualan keliling ke kampung-kampung, tapi malah kurang laku. Orang pada malas keluar di masa pandemi ini,” ujarnya.

Baca Juga:Pedagang Sebut Sejak Level PPKM Turun di Siantar, Harga Sembako Mulai Naik

Selama berjualan keliling pagi hingga sore, Muri mengaku hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp50 ribu per hari. Berbeda jauh dengan pendapatannya mangkal di lingkungan sekolah untuk berjualan yang sampai Rp300 ribu per harinya.

“Bisa dapat Rp300 ribu sehari, itupun jualannya dari pagi sampai siang. Senang kali ini, karena sekolah sudah berjalan seperti dulu lagi ketimbang sebelumnya tutup. Bayangkanlah Bang, setahun lebih tutup,” ujarnya.

Sementara, Anto (29) pedagang jajanan lainya mengaku, sudah dua pekan lebih mangkal di depan sekolah-sekolah untuk sekadar kembali berjualan.

Baca Juga:Siantar Turun ke PPKM Level 2, ini Pembatasan Bagi Pedagang di Siantar

“Cuman ku bilang ya Bang, dibilang senang sudah jelas. Jadi semacam dapat nyawa lagilah Bang, sekolah sudah dibuka dan bisa kembali berjualan lagi,” kata pedagang cemilan kremes-kremes itu.

Selama pandemi, seperti dikatakan Anto, dirinya tidak berjualan karena tidak memiliki modal. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, Anto  mengandalkan upahnya dari kerja serabutan.

“Alhamdulillah ada penghasilan. Meski tidak seperti dulu-dulu, yang penting ada. Harapan kita, sekolah janganlah ditutup lagi, biar anak-anak di rumah bisa kembali sekolah,” jelasnya.(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles