10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pembelajaran Daring Masih Jadi Tantangan Para Guru dan Siswa

Pematangsiantar, SIANTAR.ID
Pandemi Covid-19 menuntut pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan pembelajaran secara daring bagi guru dan siswa, untuk semua jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.

Proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun masih sangat banyak kekurangan yang dirasakan, baik oleh guru maupun siswa. Terutama pentingnya penguasaan ilmu teknologi bagi seorang guru agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf disaat pandemi seperti ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar melalui Kabid Paud dan Pendidikan Menengah Lusamti Simamora mengakui, masih banyak guru maupun siswa yang belum sepenuhnya menggunakan platform ataupun aplikasi yang ada pada kuota belajar yang diberikan pemerintah, maupun paket data gratis yang telah dibagikan di beberapa sekolah.

Baca Juga:Internet Belajar Online Sulit, Disdik Dan Pemnag Buat Wifi

“Melalui pantauan kami di lapangan, pada sebagai sekolah ada yang menggunakan aplikasi tersebut, namun tidak semua. Tapi tidak semua kita dorong sekolah harus menggunakan aplikasi tersebut. Semua sekolah memiliki potensi ataupun kemampuan yang berbeda-beda,”ucapnya, Kamis (8/10/20).

Dia juga menambahkan, satu sisi, dinas pendidikan juga tidak bisa membandingkan apel to apel antara sekolah A dengan B. Karena dilihat dari banyak aspek terjadi perbedaan, hal ini tidak bisa sama rata. Kami pun tidak bisa melakukan pemerataan dalam teori penyampaian materi. Itu tergantung pada sekolah masing-masing.

Apalagi guru-guru yang hampir memasuki masa pensiun ataupun yang sudah lama, tentu saja hal ini menjadi masalah berat yang harus mereka hadapi. Karena selama ini mereka tidak atau belum terbiasa menggunakan IT sebagai media pembelajaran.

Baca Juga:Siswa SMAN 1 Lubuk Pakam Dapat Pulsa Untuk Belajar Daring Siswa

Ini tergantung dari kemampuan guru dan siswa-siswinya. Masih ada guru yang belum mengerti menggunakan aplikasi belajar daring, begitu pula pada muridnya. Metode belajar saat ini divariatifkan, seperti siswa yang bisa dilayani pakai platform, silakan gabung. Bagi siswa yang bisa di WhatsApp group, maka gabung.

“Harapan kami pada satuan Pendidikan, baik guru maupun pelajarnya bisa sama-sama bekerjasama belajar secara daring disaat ini. Para guru mau tidak mau harus mengikuti alur teknologi. Jangan hanya memberikan instruksi membaca atau memahami materi pelajaran kepada siswanya, sehingga para orangtua juga tidak kelimpungan mengajari anaknya di rumah,” tegas Lusamti.

Terpisah, Kepala Cabang Dinas (Cabdis) Siantar dan Simalungun Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, melalui Drs Hamonangan Aruan selaku Kepala seksi SMA/SMK mengatakan, untuk seluruh sekolah- sekolah SMA/SMK se Siantar-Simalungun baik swasta dan negeri dalam pembelajaran secara daring menggunakan aplikasi yang sama.

Baca Juga:Diskominfo Siantar Gratiskan Internet Belajar Daring

“Penggunaan aplikasi kuota pelajaran itu tidak wajib. Jadi kita buat belajar itu simpel dan sederhana tapi bisa dipahami guru maupun peserta didik, dalam PJJ dalam memahami materi pelajaran. Kalau pada siswa-siswi kami tidak khawatir sebab mereka pasti lebih mengenal kecanggihan Ilmu teknologi dibandingkan para guru. Itu makanya sebelumya sudah kami persiapkan para guru tersebut melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek),” ujarnya.

Agar peserta didik juga tidak terbebani dengan pelajaran, anak-anak aman, bahagia, dan mendapatkan layanan pendidikan terbaik,maka tiap-tiap sekolah disarankan untuk memberikan pembelajaran langsung secara live streaming. Guru pun bisa menjelaskan secara langsung di hadapan para peserta didiknya.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles