12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Diskominfo Siantar Gratiskan Internet Belajar Daring

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Antisipasi mahalnya kuota internet pelajar untuk belajar daring (dalam jaringan) atau online, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pematangsiantar berencana menyediakan sarana internet gratis untuk setiap kantor kelurahan di kota ini.

Kabid Kominfo Siantar Kartini kepada Mistar mengatakan, saluran internet dapat diakses langsung melalui lokasi yang ditentukan. “Sudah ada rencana kami membuat program untuk internet gratis yang akan ditempatkan di kantor kelurahan di seluruh Kota Pematangsiantar,” ujar Kartini ditemui Mistar, Selasa (18/8/20) pagi di Kantor Kominfo Siantar.

Program ini, kata Kartini dapat diakses untuk pelajar secara cuma-cuma di gerai yang tersedia. Dengan demikian, warga dapat mengakses produk internet tanpa mengeluarkan biaya pembelian kuota data.

Baca juga: Disdik Pemprovsu Sebut Belajar SMA/SMK Siantar-Simalungun Masih Daring

“Kami akan menyediakan lokasinya seperti ruangan khusus dan anak-anak pelajar bisa belajar daring gratis. Jadi hemat biaya kuota, namun kami masih menghitung nilai produksinya dan biaya realisasi sarana program tersebut,” ujarnya.

Kemudian, Kartini menyebutkan, program internet gratis yang dikembangkan Dinas Kominfo Siantar sebelumnya dinilai sejumlah anggota DPRD Siantar tidak efektif. Kartini menjelaskan, hal tersebut terjadi akibat kerusakan di bagian tower internet. “Memang belum efektif karena sarana internet kami di tower lagi rusak jadi berdampak,” ujarnya.

Ia melanjutkan, akses internet gratis Kominfo Siantar diizinkan untuk digunakan publik dalam belajar daring di Kantor Kominfo WR Supratman. “Sekarang pun sudah ada pelajar yang belajar daring di kantor ini. Kami juga mendukung jika ada warga yang ingin menggunakan sarana internet gratis di Kantor Kominfo,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Seru Peserta Didik Baru Mengikuti MPLS Secara Daring

Dalam rencana kerja tahun 2020 dan 2021 Kominfo Siantar berencana memfasilitasi sarana internet gratis untuk seluruh daerah tertinggal dan perbatasan di Kota Pematangsiantar. “Kami sedang berupaya jika dapat kami kerjakan akan direalisasikan pada tahun 2020 jika tidak tahun depan,” ujarnya.

Belajar Daring Belum Total Efektif

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pematangsiantar Zulfan menyebutkan pembelajaran daring saat ini belum efektif total. Sistem online sering memiliki persoalan bagi siswa kurang mampu, terkait akses internet dan laptop maupun ponsel yang digunakan sebagai sarana pembelajaran.

“Anak yang berasal dari ekonomi mampu takkan kesulitan dapat paket data. Namun, kalau dia berasal dari kalangan ekonomi lemah ini terkadang persoalan karena anak sulit mendapatkan paket data,” ujar Zulfan ditemui Mistar, Selasa (18/8/20) pagi di SMAN 3 Siantar.

Zulfan melanjutkan, untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya membagikan sarana internet gratis bagi seluruh siswa dalam rangka menunjang pelaksanaan pembelajaran secara online.

Baca juga: KBM Tatap Muka Di Siantar, Kemenag Tak Pernah Mengizinkan

“Masing-masing siswa kami berikan sarana internet gratis dengan menyediakan paket data byte yang tidak terlalu besar. Anggaran kami alokasikan dari dana BOS,” ujarnya. Ia menjelaskan, dalam mekanisme metode pembelajaran daring setiap guru kelas akan membuat materi pelajaran. Kemudian, akan disusun dan disampaikan secara online dengan aplikasi whatsapp.

“Pelajaran yang masuk itu disampaikan ke whatsapp. Jadi sifatnya online group terkadang sering kendala dari 30 siswa dalam satu kelas itu ada 2 atau 3 siswa tidak ikut online jadi terhitung absen,” ujarnya. Zulfan menyebutkan, setiap guru rutin mengingatkan siswa agar tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah.

“Dalam sepekan guru akan melaporkan rutin hasil dan konsep metode pembelajaran yang disampaikan ke siswa. Nah dalam sela sela belajar selalu disisipkan pesan protokol kesehatan kepada siswa sehingga mereka pun bisa menjadi kader kesehatan Covid-19 bagi keluarganya,” ujarnya.

Sementara, terkait kerinduan para siswa untuk kembali mengenyam pendidikan secara tatap muka langsung, Zulfan sangat memahaminya. Namun, pihaknya tetap menunggu arahan dan instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Pusat terkait pelaksanaan nya.

“Ya memang semua ya guru siswa pada rindu belajar di sekolah normal seperti dulu. Tapi saat ini kan Pandemi Covid-19 sehingga wajib mematuhi peraturan terkait pencegahan Covid-19,” ujarnya. (billy/hm09)

Related Articles

Latest Articles