27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Jelang Merry Christmas, Pengerajin Pohon Natal Banyak Orderan, Ini Harganya

Pematangsiantar, Mistar.ID

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru  2021, permintaan kerajinan pohon Natal berbahan plastik bekas banyak diminati bahkan telah memesan, termasuk warga luar Kota Pematangsiantar.

Berbahan limbah atau barang bekas dari plastik bekas, Ricky Toreh (58) pengelola usaha Galery Limba Karya Mandiri (GLKM) mengaku, permintaan terompet datang dari warga Kota Medan, Brastagi dan Parapat.

“Usaha GLKM ini sejak dari tahun 2003, dulu memproduksi kerajinan karya tangan. Banyak warga luar Kota Pematangsiantar datang ke mari untuk belanja, termasuk beli terompet dan Pohon Natal,” katanya saat diwawancarai, Kamis (10/12/20) sore.

Baca Juga:Rajamin Sirait Prihatin di Siantar, Pohon Natal Tertinggi Asia Tenggara Belum ‘Menyala’

Ricky sapan akrabnya ngaku, pembuatan kerajinan yang dipajangnya di GLKM itu pun menggunakan botol plastik dari minuman bekas, kardus dan koran. Terompet dan Pohon Natal, serta pernak pernik seperti merchandise, juga diproduksinya.

“Sampah plastik banyak ditemui, kami berinisiatif buat kerajinan tangan dengan hasilkan nilai jual. Produk kami ramah lingkungan dengan kualitas yang baik,” kata Ricky ketika ditemui di Jalan Sisingamangaraja Kota Pematangsiantar.

Dari karya produksi pernak pernik Natal, Ricky pun memasang tarif bermacam. Mulai dari Rp5 ribu hingga paling mahal seharga Rp3 juta. “Paling diminati, Pohon Natal. Seberapa tinggi ukurannya bisa kita sediakan. Tergantung pemesan,” ungkap Ricky, seraya ngaku bahwa usahanya ini warisan dari almarhum ayahnya.

Baca Juga:Sambut Natal dan Tahun Baru 2021, Ini Persiapan Dishub Siantar

Di tempat usahanya itu, ada empat orang karyawan yang membantu Ricky menjalankan usahanya dalam membuat kerajinan tangan.  Ricky kembali mengatakan, dengan adanya produk kerajinan tangan asal luar negeri (import) masuk ke Indonesia, membuat omsetnya naik turun, tak stabil.

“Saya berharap usaha dapat berkembang terus, walau pun omset kadang turun karena produk import. Kiranya pemerintah atau wali kota yang baru dapat memperhatikan usaha saya,” kata berharap.

Untuk memperkaya seninya, Ricky Toreh berencana membuat kerajinan tangan seperti sopenir pernikahan dafi bahan bekas. “Ke depan kita akan buat model kerajinan tangan yang beda,” pungkasnya.(hamzah/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles