23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jelang Akhir Tahun, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Ini Tindakan Pemko Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejumlah harga bahan pokok merangkak naik menjelang akhir tahun ini. Tak terkecuali untuk komoditas hortikultura. Harga cabai rawit misalnya, di pasar mengalami kenaikan drastis hampir 100 persen.

Berdasarkan pantauan Mistar di lapangan pada pasar tradisional di Kota Pematangsiantar, harga cabe rawit saat ini mencapai sekitar Rp40 ribu per Kg, dibandingkan minggu lalu hanya sekitar Rp24 ribu per Kg.

Di samping itu, cabe merah pun masih tetap bertahan di kisaran harga Rp40 ribu per Kg. Kenaikan harga cabai diduga akibat pasokan dari pengepul berkurang, karena gagalnya panen petani akibat hujan deras tiap harinya yang mengguyur beberapa daerah di Sumatera Utara.

Salah seorang pedagang di Pasar Dwikora, Romaida Purba mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini ditenggarai juga sedang musim hujan. Sehingga, banyak petani yang gagal panen.

Baca Juga:Pedagang Mengeluh, Harga Ayam Potong Tembus Rp35.000 di Medan

“Cuaca buruk, hujan terus-terusan. Kalau udah musin penghujan seperti sekarang ini, harga dari para agen naik, pasokan berkurang karena katanya panen para petani banyak yang gagal akibat hujan deras hampir tiap harinya,” jelasnya, Senin (30/11/20).

Selain itu, lanjut dia, harga sayuran pun juga sama semakin melonjak, karena banyak petani yang gagal panen. Beda halnya di musim kemarau, harga sayuran stabil, bahkan cenderung murah.

Bahkan, kenaikan harga terpantau di beberapa pasar tradisional hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya. Selain cabai rawit, kenaikan juga terjadi pada daging ayam, dan telur ayam.

Baca Juga:Harga Cabai Medan dan Bawang Merah Bertahan Mahal

Sedangkan minyak goreng dan gula pasir masih tergolong normal atas kenaikannya. Ketika dikonfirmasi pada Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Elpiana Turnip selaku Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM Dan Perdagangan, dia tidak menampik atas kenaikan beberapa bahan pokok tersebut.

Salah satu alasan kenaikan harga pada berbagai pasar tradisional di Pematangsiantar adalah kurangnya pasokan dan suplai yang terbatas.

“Kami akan turun ke lapangan untuk menindak para agen maupun pengepul yang mensuplai sayur-mayur kebanyakan keluar daerah. Hal itu tidak diperbolehkan, sebab pusat transaksi di Pematangsiantar, maka daerah sini yang harus diprioritaskan,” tegasnya.

Baca Juga:Harga Cabai dan Ayam Potong Merangkak Naik, Ini Penjelasan Elpiana Turnip

Biasanya, kata Elpiana, tim dari kantor akan diturunkan ke lapangan langsung. Dimana, distributor-distributor yang “nakal” akan ditindak tegas. Apakah benar atau tidaknya suplay sayur mayur kebanyakan dilakukan untuk keluar daerah.

“Masalah daging ayam, kami akan buat pasar murah. Rencanan akan dilaksanakan pada awal Desember mendatang. Ini yang bisa barangkali untuk mengantisipasinya sementara atas mahalnya harga ayam potong di pasaran,” ungkapnya.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles