12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Harga Sayur Mulai Merangkak Naik, Ini Pemicunya

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga sayur mayur lain mulai merangkak naik. Kenaikan harganya dipengaruhi tingginya permintaan dari luar daerah, sehingga pasokan untuk daerah Kota Pematangsiantar dibatasi.

R Sitompul, salah seorang pedagang sayur mayur di pasar tradisional Dwikora menuturkan, beberapa kota sudah mulai melakukan aktivitas seperti sebelum pandemi ini. Sehingga, para agen mulai berspekulasi seiring dengan tingginya permintaan pasar disana.

“Akibat ulah dan kerjasama agen dan pangkalan yang berspekulasi hingga harga mulai naik hingga Rp3000 tiap kilogramnya,” ujarnya, Sabtu (21/11/20).

Menurut informasi, kata Sitompul, bahwa sayur mayur tersebut kebanyakan dijual keluar kota, seperti kepulauan Riau dan Batam.

Baca Juga:Tahukah Anda, Kulit Buah dan Sayuran Ini Bisa Dikonsumsi

“Disana sudah mulai banyak yang membutuhkan, jadi para agen pun mau banting harga untuk dijual disana,” sebutnya.

Pedagang lainnya, Ramot Purba juga mengeluhkan hal yang sama. Sayur mayur yang ia jual terpaksa dikurangi, sebab khawatir tidak dapat terjual semuanya.

Sejak masa pandemi Covid-19 terjadi, pengunjung ke pasar sangat sepi. Padahal, sambungnya, kenaikan harga kerap hanya menguntungkan pengepul.

“Harga wortel saat ini Rp5000 per kilogram (Kg) dari harga sebelumnya Rp3000 per Kg. Begitupun dengan sayur kol seharusnya Rp3000/Kg, menjadi Rp6000/Kg. Hal serupa juga dengan buncis, bunga kol, hingga kacang panjang,” jelas dia.

Baca Juga:Gunung Sinabung Erupsi, Pasokan Sayur Mayur Di Siantar-Simalungun Terimbas

Dia mengaku, naiknya harga tersebut belum berdampak pada keuntungan bagi para pedagang. Pasalnya, ketika harga sayur mayur normal saja, keuntungan yang diperoleh bisa dibilang pas-pasan. Apalagi harga komoditas yang lain seperti cabe masih tetap bertahan diharga Rp40 ribu/Kg.

“Saat ini permintaan di daerah Riau sangat tinggi. Para agen pun mulai banting harga tinggi mengingat proses pengiriman dan pendistribusian ke pengecer yang disana harus menggunakan biaya yang banyak. Tapi, maunya janganlah disamain dengan yang di Siantar,” pungkasnya.

Ramot berharap, pemerintah harus menindak kepada pihak-pihak yang mengambil keuntungan disaat kondisi saat ini. Selain itu, dia meminta pemerintah meningkatkan kekuatan stok pangan. Bisa saja jelang hari Natal nanti harga semakin meroket.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles