11.2 C
New York
Monday, May 6, 2024

Dua Pekan ke Depan Vaksinasi Pelajar di Siantar Bisa Terealisasi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar terus menggenjot vaksinasi bagi pelajar guna menciptakan kekebalan komunal sehingga bisa lebih kuat menghadapi pandemi Covid-19. Upaya ini untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini sudah mulai dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dr Ronald Saragih melalui staf Sie Surveilans dan Imunisasi pada bidang P2P, Misran mengatakan, dua pekan ke depan ditargetkan vaksinasi pelajar yang berusia 12-17 tahun, dapat selesai divaksin.

“Sejauh ini vaksin yang akan disuntik adalah vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Mudah-mudah bisa rampung dalam dua minggu ini. Vaksinasi dilaksanakan secara bertahap,” katanya ketika diwawancara melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/21).

Baca Juga:600 Siswa SMAN 6 Siantar Ikuti Vaksinasi di Sekolah

Dia menjelaskan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya klaster baru penularan Covid-19 saat PTM yang sudah mulai berlangsung di Kota Pematangsiantar.

Vaksinasi ini sudah terjadwal dari Dinkes Pematangsiantar, sehingga tenaga kesehatan yang diutus langsung dari Dinkes yakni melalui puskesmas setempat untuk melakukan penyuntikan. Sejauh ini masih sebanyak 30 persen peserta didik yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

“Penyelenggaraan vaksinasi bertempat di sekolah masing-masing. Tujuannya, agar para siswa tersebut terhindar dari kerumunan saat vaksinasi dan tidak bercampur dengan orang dewasa,” ujarnya.

Selain itu, sambung Misran, vaksinasi yang dilakukan ini sudah mendapatkan persetujuan orangtua siswa masing-masing. Sehingga tidak ada paksaan dalam melakukan vaksinasi. Namun, bagi pelajar yang belum dapat persetujuan dari orangtua, nanti pihak sekolah yang akan menindaklanjutinya.

Baca Juga:Vaksinasi Siantar Digelar di 19 Puskesmas, 2 Rumah Sakit dan 1 Klinik

Pada pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar, kata Misran, terkait siswa dan jadwal pelaksanaan vaksin, pihaknya menyerahkan pengaturannya kepada Dinas Pendidikan masing-masing dan Kementerian Agama untuk memudahkan pendataan dengan saling berkoordinasi. Intinya agar segera terlaksana.

“Terkait siapa yang divaksin, dari mana asal sekolah, termasuk sekolah mana yang belum divaksin saya serahkan kepada Disdik dan Kemenag untuk memudahkan pendataan. Jadi, mereka mengirim data-datanya ke Dinkes,” pungkasnya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles