14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Disdik Siantar Evaluasi PTM Terbatas, Sekolah Digilir Untuk Mengurai Kerumunan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemko Pematangsiantar melalui dinas pendidikan melakukan evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemi Covid-19 yang sudah digelar sejak 23 September 2021.

Kabid PAUD dan Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar Lusamti Simamora, mengatakan masih menemukan kerumunan ketika pembelajaran selesai pada wilayah yang mobilitasnya tinggi serta terdapat beberapa satuan pendidikan.

“Dalam hal sistem antar jemput yang dilakukan wali murid maupun pelajar yang ingin naik angkutan umum, masih menemukan kerumunan di sekolah. Padahal sudah diatur pembagian waktu untuk para orang tua,” ucapnya, Selasa (5/10/21).

Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka di Siantar Belum Bisa Dipastikan

“Maka dari itu, kami langsung mengambil tindakan, sekolah harus memberlakukan sistem bergilir atau shifting bagi sekolah di area tersebut, demi protokol kesehatan berjalan baik,” kata Lusamti.

Dia menegaskan, sekolah hanya diizinkan 50 persen saja untuk mengisi kapasitas dalam pembejalaran tatap muka. Seminggu ini PTM adalah sekolah A, kemudian minggu depan sekolah B. Berarti sekolah-sekolah yang melakukan tatap muka itu harus ada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar online.

Namun, ada pula sekolah yang tidak perlu dilakukan jadwal bergilir. Satuan pendidikan tersebut melaksanakan PTM terbatas seperti yang sudah ditetapkan dinas pendidikan sebelumnya. Alasan sekolah tersebut tetap berjalan, karena potensi kerumunan di wilayah sekolah itu sedikit. Dan tidak berdekatan dengan sekolah lain.

Selanjutnya, kata Lusamti, minggu depan, pihaknya akan mencari data dari setiap sekolah terhadap siswa-siswi yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Untuk mengetahui apakah ada di sekolah tersebut baik guru maupun siswanya yang sakit ataupun bergejala Covid-19.

Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka di Siantar, Begini SOP Sistem Pelaksanaannya

“Pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan dengan prinsip mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jangan sampai menimbulkan klaster baru nantinya,” tegas dia.

Ketika ditanya, jika nantinya terdapat sekolah yang warganya terpapar Covid-19, apakah seluruh sekolah akan ditutup?

“Itu tergantung lokasi sekolah. Jika sekolah berada di daerah tersendiri, maka cukup sekolah itu saja ditutup. Namun, jika sekolah tersebut banyak di satu wilayah yang mobilisasi warga sekitar juga banyak, maka kita akan melakukan penutupan. Kami pun tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Pematangsiantar,” ujar Lusamti. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles