11.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Cara Kendalikan Harga Cabai di Siantar, Ini Penjelasan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Pematangsiantar perlahan-lahan merangkak naik. Dalam sepekan ini mengalami kenaikan drastis hingga 100 persen. Sebelumnya, harga cabai merah dijual mulai Rp23.000 per kilogramnya dan selama sepekan terakhir harganya naik menjadi Rp50.000 per kilogramnya.

Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Pematangsiantar, menyiapkan sejumlah strategi untuk mengendalikan lonjakan harga cabai yang melambung di pasar.

“Salah satunya upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) nantinya,” ujar Elpiana Turnip, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM Dan Perdagangan Pematangsiantar, Jumat (9/10/20).

Baca juga: Dinkes Perbanyak Test Swab Di STT HKBP Siantar

Diketahui bahwa Kabupaten humbahas telah dipersiapkan Pemerintah pembangunan food estate seluas 30.000 ha untuk penanaman komoditas kentang, cabai, bawang merah dan bawang putih, juga pengembangan komoditi hortikultura lainnya.

Kenaikan harga cabai diduga akibat pasokan dari pengepul berkurang karena gagalnya panen petani, akibat hujan deras tiap harinya yang tak henti-hentinya mengguyur beberapa daerah penghasil cabai.

“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan bidang perdagangannya disana, sebab disana stok lagi banyak, masa panen cabai telah tiba. Jadi, ini yang sedang kami usahakan agar mereka memasok barang ke Siantar secepatnya agar dapat mengantisipasi lonjakan harga cabe sekarang di sini,” jelas Dia.

Elpiana juga menuturkan, apabila nantinya tidak bisa atau tidak mencukupi dari sekitar Siantar seperti Kabupaten Humbahas maupun bagian Samosir, rencananya akan diambil dari pulau Jawa. Hasil produksi cabai yang akan dipasok nantinya, diharapkan bisa disesuaikan dengan harga wajar pemerintah.

Baca juga: Indonesia Memulai Program Food Estate di Sumut untuk Memacu Perekonomian

“Kami masih menggagasi untuk pengambilan dari Pulau Jawa, jika pasokan dari sekitar Sumatera Utara tidak ada lagi. Mengenai harga, nanti kami akan koordinasi lagi pada dinas-dinas yang terkait,” tutup Elpiana. (Yetty/hm07)

Related Articles

Latest Articles