18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Andrey Ciptakan Aqua Scape, Digandrungi Mahasiswa dan Pegawai Kantoran

Pematangsiantar, Mistar. ID

Di tengah masa pandemi Covid- 19 saat ini, ekonomi masyarakat bisa dikatakan anjlok sama sekali tidak ada penghasilan. Namun, di Kota Pematangsiantar ada beberapa pemuda membangkitkan ekonomi kreatif di tengah masa pandemi.

Salah satunya yakni bisnis membuat aqua scape mini berbahan baku botol bekas pakai atau botol limbah masyarakat.

Andrey (33) misalnya, dengan banyaknya peminat ikan cupang atau lebih dikenal dengan sebutan ikan betta fish, dirinya terpacu untuk membuat aqua scape mini.

Beralamat di Jalan Pdt J Wismar Saragih Kelurahan Pondok Sayur Kecamatan Siantar Martoba, Andrey merakit aquarium mini tersebut. Bermodalkan botol bening bekas, pipa paralon, kawat dan jenis tanaman dari persawahan, disulap menjadi aquarium unik yang disebut aqua scape mini.

Baca Juga:Ini 10 Tren Bisnis Terbesar Tahun 2021

Untuk memproduksi aqua scape mini dengan jumlah yang banyak, Andry melibatkan anak muda yang berada di sekitaran rumahnya membantu proses pembuatan, hingga pemasaran via online

“Sejak di rumahkan akibat pandemi. Saya pandangi botol bekas di belakang rumah. Dari situ muncul ide, botol tadi dibuat aquarium. Setelah saya coba, hasilnya keren. Trus saya pasarkan di media sosial. Alhamdulillah, banyak yang pesan sampai dari luar Kota Siantar,” ungkap Andrey, Selasa (29/12/20) sekira pukul 15.00 WIB.

Diceritakan pria yang sempat bekerja di toko kelontong tersebut, usahanya aqua scape mini didasari dari hobinya yang menyukai aquarium. Untuk aqua scape dengan berbagai hiasan unik, Andry membandrol mulai dari harga Rp25 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan hiasannya.

“Peminat karya saya banyak juga. Padahal kita hanya main di medsos. Proses pembuatan satu aqua scape makan waktu 30 menit, dimulai dari motong botol. Dalam sehari bisa produksi 100 aqua scape,” ujarnya.

Selain itu, Andrey mengaku berencana akan membuka lapak di seputaran Jalan Kartini, agar pembeli tak jauh datang ke rumahnya.

Baca Juga:7 Tips Keterlibatan Profesional yang Mendukung Bisnis Normal Baru

Sementara, bahan utama aqua scape didapatnya dari warga-warga, dan lumut sebagai penghias diambil dari sawah. Lalu, hiasan lampu menggunakan kawat payung dengan bahan dasar senter mancis dan juga pipa paralon, dibelinya dari toko.

“Aqua scape sebenarnya seni menanam tanaman air dalam aquarium. Kayak kita menanam di air tawar, namanya aqua scape. Aqua scape juga seni menata aquarium,” jelasnya, seraya mengatakan bahwa segmentasi pasarnya beragam, mulai dari mahasiswa hingga pekerja kantoran.

Baca Juga:Sempat Terpuruk, Bisnis Papan Bunga Mulai Bangkit Kembali

“Sampai sekarang meningkat terus. Kebanyakan yang datang ke sini, orang-orang kuliahan dan kantoran. Ada anak-anak SMP, SMA atau malah udah umur 50 an,” jelasnya.

Dengan begini, dirinya berharap usahanya tersebut bisa terus berkembang dan menginspirasi anak muda lainnya untuk membuka usaha, baik yang sejenis maupun usaha lainnya.

“Zaman sekarang orang sudah gampang mau buka usaha. Kita tinggal modal sedikit, promosikan di online, terus lama-lama juga akan besar. Jangan takut gagal saja. Kalau gagal, jangan nyerah, usaha terus,” pungkasnya. (hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles