7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Sempat Terpuruk, Bisnis Papan Bunga Mulai Bangkit Kembali

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Hampir seluruh sektor terdampak akibat pandemi virus corona. Tak hanya kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak yang sangat serius. Apalagi, pemerintah melakukan pembatasan aktivitas masyarakat yang berpengaruh pada aktivitas bisnis, kemudian berimbas pada perekonomian.

Akibat dari penerapan regulasi tersebut, banyak perusahaan yang terdesak untuk segera mencari strategi jitu agar keberlangsungan perusahaan tetap terwujud. Sayangnya, kasus positif Covid-19 di berbagai daerah masih mengalami peningkatan yang cukup lumayan banyak.

Perusahaan-perusahaan yang dulunya memiliki suasana sibuk kini berada dalam kesulitan, karena adanya pandemi. Salah satunya bisnis karangan bunga papan (papan bunga) di Kota Pematangsiantar.

Baca Juga:Bisnis Ikan Cupang Makin Digandrungi di Siantar

Adanya larangan dan pembatasan dalam menggelar berbagai kegiatan, membuat penjualan papan bunga sangat turun drastis. Para pengusaha pada bisnis ini mengeluh, sebab pemesanan terhadap bunga pun bisa dihitung jari.

Hal ini dialami pebisnis karangan bunga papan yang cukup dikenal di Kota Pematangsiantar yakni, Sari Florist, Intan Sari Silitonga (70). Dia mengatakan, akibat wabah virus tersebut, bisnis yang sudah dirintisnya sejak 30 tahun lalu mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis.

“Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dalam sebulan bisa 300-500 gandeng bunga papan. Lalu virus tersebut datang ke Indonesia pada bulan Maret 2020, orang yang pesan papan bunga hanya mencapai 40 gandeng saja,” ucap wanita yang masih exis berolahraga golf ini, Rabu (2/12/20).

Dikatakannya, tak pernah terbayangkan bahwa banyak yang membatalkan pesanaan dikarenakan adanya larangan untuk melakukan acara pernikahan. Usaha papan bunga miliknya pun sepi pesanan.

Baca Juga:Bisnis Food and Beverages Paling Bertahan di Masa Pandemi 

Diterangkannya lagi, sebelum pandemi, pesanan papan bunga ini bisa terjadi lebih dari 20 gandeng. Jadi, satu gandeng itu sama dengan dua buah papan bunga. Satu papan bunga dihargai sebesar Rp200-350 ribu, tergantung dari tingkatan kesulitan dalam merangkai papan tersebut.

“Kini bisnis ini sudah mulai ramai kembali. Pesanan bunga papan kini mulai kembali meningkat. Beberapa bulan belakang ini, pemesanan sudah meningkat hingga 150 gandeng bunga papan,” ucap Intan.

Hal yang serupa juga dialami oleh pebisnis papan bunga lainnya, Rolenta (41). Usahanya yang diberi nama Teresa Florist yang berdiri sejak tiga tahun lalu itu, juga mengalami hal yang sama dengan Intan.

Bahkan, ia mengaku bahwa dalam sehari pernah tidak dapat orderan sama sekali. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 masyarakat yang melangsungkan pesta penikahan maupun acara hajatan lainnya menjadi sedikit.

Baca Juga:Bunga Kartu Kredit Turun Jadi 2% Perbulan, Bayar 5% Boleh

“Dulu, dalam sebulan bisa 20-30 gandeng papan bunga yang dipesan orang. Namun, sekarang ini, dalam sehari saja belum bisa pasti ada pesanan bunga papan,” sebutnya.

Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, pesanan bunga papan kini mulai kembali meningkat. Walau belum menunjukkan peningkatan pemesanan yang signifikan, yang mana kegiatan-kegiatan sudah mulai dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.

Rolenta berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga perekonomian bisa kembali pulih, dan bisnis bunga papan terus bertahan.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles