Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pernikahan kerap menjadi sebuah acara yang sangat sakral, dan sebisa mungkin hanya berlangsung satu kali seumur hidup. Apalagi bagi yang sudah memiliki pasangan serius dan siap diajak menikah.
Namun, tidak semua pasangan bisa berjalan dengan mulus untuk menuju ke arah pernikahan. Seperti yang dialami wanita bernama Eva Mayasari boru Manurung (29), warga Huta Manik Tomok Nagori (Desa) Gorak Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun.
Dia mengungkapkan, gagal mengadakan acara pesta pernikahan, padahal seluruhnya sudah dipersiapkan dengan matang. Sang calon pengantin pria melarikan diri dengan alasan tak jelas.
“Seharusnya, hari ini saya menikah dengan dia. Duduk di pelaminan serta menikmati masa-masa bahagianya di hari resepsi pernikahan. Tapi semuanya batal,” ucap Eva dengan tangisan yang sudah tak tertahankan lagi ketika menceritakan pada wartawan, Sabtu (26/6/21).
Mistar pun mencoba bertanya awal perkenalannya dengan pengantin laki-laki yang mengaku seorang oknum polisi yang bertugas di Polda Sumatera Utara (Sumut) itu.
Berusaha kuat menerima kenyataan, namun tak kuasa menahan tangisnya, Eva bercerita sembari berlinang air mata saat mengucap perkenalannya dengan laki-laki bernama Ahmad Sofian (37) yang mengaku polisi berpangkat “Kompol” yang bertugas di Polda Sumut, sejak di bulan Januari 2021.
Mereka berkenalan di sebuah kost-kosan Kota Medan, karena pada saat itu orang tua (Ibu) Eva dalam keadaan sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit di Medan.
Dari perkenalan tersebut berlanjut hingga terjalin hubungan asmara, hingga berkomitmen untuk menikah. Bahkan, Ahmad bersedia dinikahkan dengan adat Batak dengan diangkat menjadi marga Tambunan.
Baca Juga:Bunuh Dua Wanita Muda, Oknum Polisi Diadili
“Seminggu yang lalu, ibu saya meninggal dunia. Sebelum meninggal, di hadapan ibu saya, Ahmad berjanji akan menikahi saya dan bersedia memilih untuk memeluk agama Kristen,” terangnya.
Karena janji manis yang keluar dari mulut Ahmad, Eva pun percaya apa yang dikatakan lelaki tersebut tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Pasalnya, Eva udah yakin bahwa Ahmad adalah suaminya kelak.
Ahmad sering kali meminta uang dengan berdalih meminjam untuk sementara. Dengan tidak ada rasa curiga, Eva pun menuruti segala permintaan lelaki tersebut. Bahkan, perhiasannya berupa emas milik ibunya dan milik adiknya, diberikan Eva pada Ahmad.
Baca Juga:Muslianto Berdalih, Pakai Seragam TNI Karena Takut Diganggu Preman, Inilah Akibatnya
Kata Eva, pada hari Kamis tanggal 24 Juni 2021 sekira pukul 18.00 WIB, Ahmad berpamitan pergi dengan alasan menjemput familinya ke Bandara Kuala Namu bersama supirnya bermarga Simatupang.
Dengan tidak menaruh rasa curiga, Eva dan keluarganya pun mengizinkan. Tapi ditunggu sampai hari Jumat pagi, tak kunjung pulang bahkan nomor Handphone juga WhatsApp Ahmad pun tidak aktif lagi.
Merasa tertipu, pihak keluarga Eva pun mencoba menanyakan terkait status Ahmad Sofian ke pihak kepolisian. “Ternyata status Ahmad Sofian tidak seorang anggota polisi alias polisi gadungan,” kata salah seorang keluarga Eva.
Baca Juga:Terungkap, Anak Bunuh Ibu dan Nenek, Cinta Beda Agama dan 2 Kali Gagal Bunuh Diri
Hal senada juga dikatakan Dorlen Damanik selaku Pangulu (Kades) Nagori Gorak, bahwa pihaknya sudah sangat tertipu sekali atas kelakuan dari Ahmad Sofian. Iapun tidak ada menaruh rasa curiga sedikitpun.
“Saya tidak ada merasa curiga sedikitpun sama dia (Ahmad). Bahkan saat mengurus surat-surat untuk perlengkapan pernikahannya dia datang ke kantor, saya tidak habis pikir,” ujar Dorlen.
Pangulu itu juga mengatakan, kasus ini harus dilaporkan ke pihak yang berwajib. “Tapi kita tunggu dulu seperti apa nantinya rencana keluarga Manurung dari pihak calon mempelai wanita, karena untuk saat ini Eva dan keluarga masih syok sehingga belum bisa banyak bicara,” tuturnya.(yetty/hm10)
