8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Terungkap, Anak Bunuh Ibu dan Nenek, Cinta Beda Agama dan 2 Kali Gagal Bunuh Diri

Tiga Juhar,  MISTAR.ID
Kasus remaja berusia 19 tahun yang tega menghabisi ibu dan neneknya di Desa Gunung Manumpak B, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (29/2/2020) siang lalu terungkap.

Kabarnya, pelaku Junaidi Damanik tidak mendapat restu keluarga untuk menikahi gadis pujaan hatinya yang beda agama. Pria yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa itu akhirnya meradang. Iapun memotong alat kelaminnya pada tengah malam di ladang milik keluarga.

Diceritakan Kepala Desa (Kades) Manumpak B, Jonnedi Saragih karena ulah nekadnya tersebut, Junaidi yang pernah dua kali melakukan percobaan bunuh diri tersebut dilarikan keluarganya ke RS Grand Medistra di Lubukpakam.

Seminggu pelaku diopname di rumah sakit tersebut. Sejak ‘potong burung’ itu Junaidi mulai punyai kelainan.

Dua hari sepulang dari rumah sakit, Junaidi berselisih paham dengan sang adik. Junaidi menendang adiknya hingga berdarah. Oleh keluarganya dibantu kades, sang adik dilarikan ke rumah sakit di Lubukpakam.

Sementara Junaidi coba diamankan oleh keluarga. Karena terus meronta-ronta, akhirnya Junaidi diikat.

Setelah diikat, sambung Kades Jonnedi, Junaidi berubah tenang. Kepada keluarganya, kades minta agar benda-benda tajam yang ada di rumahnya disimpan. Kades juga menyarankan agar Junaidi dibawa ke rumah sakit jiwa.

“Keesokan harinya dia (pelaku) dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya. Namun malamnya pelaku sudah pulang lagi ke kampung. Gitu saya tanya sama keluarganya, pihak rumah sakit menyarankan agar luka kelamin Junaidi diobati dulu. Setelah sembuh silahkan dibawa ke sana lagi (rumah sakit jiwa),”terang Jonnedi kepada wartawan.

Kepada kades ibu Junaidi menjelaskan bahwa sepulang dari rumah sakit jiwa anaknya tak banyak cakap dan memilih tidur. Saat kejadian, jelas kades, dirinya sedang melayat ke tempat orang meninggal. Menurut keterangan warga desanya, ketika itu Junaidi minum di warung kopi. Tak lama di warung iapun pamit menuju ke ladangnya.

Tak lama ibu Junaidi datang ke warung dan dikabari kalau anaknya pergi ke ladang. Sang ibu pun menyusul ke ladang.

Makam Ibu dan nenek Junaidi. (f:ist/mistar)

“Sampai di ladang itu kejadian lah mungkin. Setelah itu heboh lah di desa. Pelaku juga sempat menghancuri kaca-kaca di kantor desa dan bangunan polindes (poli desa),”terang Jonnedi yang mengaku saat kejadian istrinya sedang sakit.

Terpisah salah seorang warga marga Purba menuturkan bahwa pelaku sudah 2 kali melakukan percobaan bunuh diri dengan cara gantung diri.

Namun usahanya gagal dikarenakan tali yang digunakan pelaku untuk gantung diri putus.

“Sudah 2 kali dia (pelaku) coba bunuh diri dengan cara gantung diri. Tapi dua-duanya gagal karena talinya putus,” tambah Purba.

Sementara warga lain menambahkan Junaidi sempat menanyakan kepada ibunya di ladang soal pernikahannya dengan wanita beda agama asal Kecamatan Gunung Meriah. Setelah itu warga melihat Junaidi berlari dari ladang menenteng clurit dalam keadaan telanjang bulat.

Warga pun ketakutan dan tak ada yang berani mendekati pelaku.
“Sebetulnya pelaku ini anak yang baik. Selama ini dirinya tak pernah membuat onar di kampung. Iapun pernah kerja di perusahaan yang ada di desa kami sebagai security. Tapi entah lah kenapa bisa kek gini jadinya,”timpal warga lainya seraya menyebutkan jika keluarga Junaidi beragama Islam.

“Malam itu juga setelah kejadian pembuhan ibu dan neneknya dikebumikan,”jelas warga.

Kanit Reskrim Polsek Tiga Juhar saat mendampingi penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Lalam Damanik, orang tua Junaidi Damanik beserta abang kandung pelaku Abdi Damanik menyarankan agar wartawan konfirmasi kepada Kapolsek Tiga Juhar AKP WK Manurung.

Diberitakan sebelumnya, Junaidi Damanik tega menghabisi ibu kandungnya, Asna Beru Tarigan (40) dan sang nenek biasa dipanggil Nini Tigan (70). Keduanya dibantai dengan sadis menggunakan clurit.
Jasad Nini Tigan ditemukan di pekarangan rumah dengan jari dan lengan kiri putus, kepala luka bacok.

Sementara jenazah Asna ditemukan di dekat kandang kambing dengan luka di pergelangan tangan kiri yang nyaris putus serta luka bacok di kepala dan leher. Sedangkan Junaidi tewas dalam kondisi tergantung dalam keadaan telanjang bulat di depan rumah.

Reporter: Hendra Sembiring

Editor: Edrin

Related Articles

Latest Articles