12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Harga Cabai Merah Naik, Siantar Alami Inflasi 1,36 Persen di Juni 2022

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Gagal panen yang terjadi di beberapa sentra produksi nasional mengakibatkan kenaikan harga cabai merah mencapai 202,51 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Hal ini menjadi penyumbang inflasi di Kota Pematangsiantar pada Juni 2022.

Seperti disampaikan Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, melalui grup Whats App ‘Wartawan Ekonomi Siantar-Simalungun, Sabtu (2/7/22).

Sesuai perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematangsiantar pada periode Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 1,36 persen (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 5,71 persen year on year (yoy).

Catatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode Mei 2022 sebesar 0,62 persen (mtm).

Baca Juga:Harga Melambung, Pemprov Sumut akan Perhatikan Tata Kelola Cabai

Tekanan inflasi pada periode Juni 2022 disebabkan oleh peningkatan harga cabai merah, bawang merah dan mobil.

Harga cabai merah naik sebesar 202,51 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 1,14 persen. Sementara, harga bawang merah dan mobil, masing-masing naik sebesar 37,57 persen (mtm) dan 6,75 persen (mtm), dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,16 persen.

Kenaikan harga cabai merah di bulan Juni 2022 tak terlepas dari pengaruh gagal panen yang terjadi di beberapa sentra produksi nasional, sehingga sebagian pasokan dari komoditas cabai merah di Simalungun dan sentra produksi Sumut lainnya tidak hanya didistribusikan ke Kota Pematangsiantar, namun juga harus memenuhi permintaan Medan dan wilayah lainnya.

Kelangkaan pupuk bersubsidi dan tingginya curah hujan juga masih menjadi kendala penyebab penurunan tingkat produksi cabai merah. Selain itu, kondisi di Kabupaten Simalungun sebagai salah satu sentra produksi cabai merah juga sedang menjalani akhir masa panen cabai, sehingga sisa pasokan cabai sedang menipis.

Baca Juga:Mahalnya Harga Cabai Merah Sebabkan Inflasi Sumut 1,40 Persen

Kenaikan harga bawang merah juga tidak terlepas dari tingginya curah hujan, sehingga banyak sentra-sentra produksi bawang merah di Jawa mengalami gagal panen dan menyebabkan menipisnya pasokan bawang merah.

Sementara, kenaikan harga mobil dipengaruhi oleh pengurangan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil Low Cost Green Car (LGCC).

Tekanan inflasi Iebih Ianjut tertahan oleh turunnya harga komoditas daging ayam ras dan sawi hijau. Harga daging ayam ras turun sebesar -19,45 persen (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,23 persen.

Sementara, harga sawi hijau turun sebesar -26,89 persen (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,06 persen.

Baca Juga:Harga Cabai Merah Kembali Melonjak di Medan

Penurunan harga daging ayam ras dipengaruhi oleh membaiknya pasokan daging ayam ras dari Lubuk Pakam dan peternak lokal Siantar.

Sementara, penurunan harga sawi hijau tidak terlepas dari masih terkendalinya pasokan sawi hijau dari petani.

Dalam upaya untuk mengendalikan inflasi di bulan Juni 2022, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota di wilayah kerja (Wilker) KPw BI Pematangsiantar, telah melaksanakan beberapa program yaitu, Sidak Pasar oleh Satgas Pangan Kota Pematangsiantar ke pasar tradisional, pasar modern, dan distributor komoditas utama.

Baca Juga:Harga Cabai Melonjak, Pengamat: Target Inflasi Bank Indonesia Berpeluang Jebol

TPID juga melakukan monitoring harga komoditas melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) maupun harga Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag).

Adapun rencana pengendalian inflasi di Wilker KPwBl Pematangsiantar yaitu, dengan pelaksanaan High Level Marketing (HLM) Kabupaten Simalungun dan Kota Tanjungbalai dalam rangka memperkuat program-program ketahanan pangan di daerah, serta evaluasi keberjalanan Roadmap TPID Daerah, dan operasi pasar untuk mengendalikan harga cabai merah.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles