7.3 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

RS Dolok Sanggul Tampung 10 Pasien Covid-19

Humbahas, MISTAR.ID

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara saat ini sudah menampung 10 pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Dengan pasien gejala kronis ringan.

“Rumah Sakit Dolok Sanggul sudah bisa melakukan perawatan isolasi mandiri yang gejala kronis ringan. Dan saat ini sudah 10 pasien yang dirawat,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Humbang Hasundutan, Minggu (6/12/20).

Hotman mengatakan, pasien yang saat ini dirawat, rata-rata yang terkontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Sempat Dirawat RSUD Dolok Sanggul, 2 Warga Cilegon Terkonfirmasi Covid-19

Dia menyebut, diantaranya dua pendeta dari Gereja GKII, satu anak dan satu perawat yang sempat menangani istri Bupati bernama Roma Tampubolon.

Hotman menuturkan, Rumah Sakit Doloksanggul sudah memiliki tempat tidur khusus ruangan isolasi. Menurut dia, hal itu dilakukan pemerintah mengingat rumah sakit rujukan sudah semakin padat.

“Karena mengingat rumah sakit rujukan Covid 19 posisi padat dan memang sudah ada fasilitas rumah sakit Dolok Sanggul,” katanya melalui sambungan telepon.

Disinggung, masalah biayanya karena rumah sakit Dolok Sanggul bukan rumah sakit rujukan Covid 19, Hotman menjelaskan hal itu sedang dalam kordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Pedagang Dolok Sanggul Unjuk Rasa Tolak Relokasi Lapak

“Segala biaya harus disambungkan sehingga pengarahan Covid 19 sedang proses, direktur mengurus itu,” katanya

Dan pihak rumah sakit, lanjut Kepala Dinas Kominfo ini, dalam terkait perawatan pasien Covid 19 sudah sesuai dengan SOP kesehatan.
“Ya, jadi posisi sudah ada untuk khusus RS dan sudah sesuai SOP kesehatan,” terangnya.

Hotman mengatakan, terkait pasien yang saat ini dalam perawatan, pihaknya sudah melakukan tracing kepada keluarga dekat pasien. Dalam tracing itu, semisal dua pendeta dari Gereja GKII, tim gugus telah menyurati gereja GKII untuk meniadakan pertemuan ataupun kontak erat.

Hal itu untuk memutus mata rantai penyakit Covid 19. “Ini sudah kita lakukan pada dua Minggu lalu dengan menyurati pihak gerak GKII,” kata Hotman.

Hotman menambahkan, bahwa pihaknya dalam pengawasan ini sudah melakukan juga tracing, selain diklaster gereja GKII. Yakni, perkantoran Sekretariat Daerah Dinas Pariwisata dan kantor Badan Penanggulangan Bencana.

” Jadi kita sudah melakukan testing, tracing dan treatmen. Jadi jika ada gejalanya berat harus dirujuk,” kata Hotman.(effendi/hm06)

Related Articles

Latest Articles