19.2 C
New York
Sunday, April 21, 2024

Lahan Petani Terdampak Banjir di Sumut, Ini Cara Memperoleh Bantuan Bibit Pemerintah

Medan, MISTAR.ID

Akibat Dampak Perubahan Iklim (DPI) di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dengan curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan banjir di lahan milik petani.

Terbaru, banjir yang melanda Langkat merendam sebanyak 30 hektare dan saat ini pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara (Sumut) melakukan pemompaan air agar bisa menyelamatkan tanaman padi yang ada di lahan tersebut.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Tanaman pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumut Marino mengatakan, timnya saat ini tengah melakukan pembersihan gorong-gorong atau saluran air saluran irigasi atau pengendalian kotoran agar tanaman padi bisa terselamatkan.

Baca Juga:Lahan Pertanian Rusak di Kecamatan Panei Akibat Banjir

“Sebelumnya pada tanggal 18 November kita juga gerak cepat melakukan hal yang sama untuk tanaman padi di wilayah Serdang Bedagai, Kota Binjai, Nias Barat, Langkat dan Batu Bara. Ada sekitar 285,5 hektar lahan padi yang terdampak banjir dan 1,5 hektar terkena puso (gagal panen). Sedangkan untuk tanaman lain seperti ubi kayu di Batu Bara juga ada 5 hektare yang terdampak banjir dan tanaman cabai ada seluas 2,5 hektare,” ungkapnya, Kamis (24/11/22).

Untuk itu, sambung Marino, ini langkah-langkah bagi para kelompok tani yang ingin mendapatkan bantuan benih akibat banjir. Adalah pertama mengusulkan/ mengajukan permohonan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang dilampiri Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) dan berita Acara Puso dari Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT).

“Kedua Dinas Pertanian Kabupaten/Kota merekap seluruh permohonan dari Kelompok tani dan mengusulkan ke Dinas TPH Provsu. Ketiga Dinas TPH Provsu, jika masih punya Dana Cadangan Benih Daerah (CBD) Langsung melakukan Verifikasi berkas dan lahan yang akan dibantu,” jelas Mariono

Selanjutnya yang keempat jika telah memenuhi persyaratan, Dinas TPH akan memprosesnya untuk dilakukan kontrak pengadaan benih melalui penyedia sesuai dengan permintaan petani. Terakhir, penyedia mendroping benih kelompok tani yang melakukan permintaan benih.

“Biasanya sampai 1 bulan. Tergantung persediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Cadangan Benih Nasional (CBN). Dan benih juga tergantung kebutuhan petani ada yang Mekongga dan Inpari,” terangnya.

Sementara itu, adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas TPH Sumut dalam membantu para petani yang tekena dampak banjir adalah dengan mengajak para petani mendirikan posko-posko untuk pendataan banjir. Mengajak para petani membersihkan parit-parit agar air cepat mengalir.

Baca Juga:Dampak Banjir Sergai, Ribuan Hektar Lahan Pertanian Terendam Air

“Kami juga melakukan pompanisasi untuk mengurangi air dalam sawah. Menginstruksikan kepada petani agar meminta bantuan benih bagi yang puso melalui Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi maupun Pusat. Kami imbau juga agar waspada terus. Sebab berdasarkan prakiraan dari BMKG bahwa bulan Oktober hingga Desember 2022 curah hujan masih tinggi. Selain itu kepada para petugas lapangan terutama Petugas Pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan (POPT) agar melakukan monitoring/pemantauan terus di wilayah kerjanya dalam hal pemantauan banjir,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles