5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ketum SPP PTPN 2: Pertahankan HGU Harga Mati!

Deli Serdang, MISTAR.ID

Pembersihan lahan akan terus dilakukan dan berjalan sebagai bentuk kepedulian karyawan dalam menjaga areal HGU PTPN2 yang digarap oleh masyarakat. Hal itu dipaparkan Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) PTPN2 Mahdian Triwahyudi di lokasi pembersihan lahan HGU PTPN2 Nomor 96 Bangun Sari, Kebun Bandar Khalifah, Dusun V Desa Dalu XA, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (24/3/22).

“Kedepan, lahan ini kembali kepada negara, sehingga dapat berkontribusi positif kepada ekonomi Deli Serdang dan Sumatera Utara. Dan dalam jangka pendek akan ditanam tebu,” jelas Mahdian.

Menurutnya, mempertahankan HGU merupakan harga mati bagi karyawan PTPN2. “Sehingga nantinya PTPN2 Jaya dan karyawan sejahtera,” sebut Mahdian mengakhiri.

Baca Juga:Ricuh Pembersihan Areal HGU, Karyawan PTPN2 Terkena Lemparan Botol dan Jurnalis TV Terluka

Sebelumnya pembersihan areal Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 96 Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan PTPN2 kembali ricuh, Kamis (24/3/22).

Dua karyawan PTPN2 terluka kena lemparan botol dan dipukuli penggarap. Amrisyah Harahap (48) karyawan Kebun Limau Mungkur mengalami bocor kepala belakang dan tengkuk leher kiri robek terkena lemparan botol.

Sedangkan Sumiran, sekuriti Kebun Sei Semayang luka di mulut usai dipukul sejumlah penggarap dan bengkak di kepala. Keduanya pun dilarikan ke RSUD Amri Tambunan di Lubuk Pakam.

Baca Juga:Ricuh! Calon Kades Didiskualifikasi, Mahasiswa Unjuk Rasa

Bentrok yang terjadi di hari keempat pembersihan lahan HGU Dusun V Desa Dalu XA Kecamatan Tanjung Morawa juga mengakibatkan Asmar Beni stringer salah satu reporter televisi swasta mengalami luka saat meliput pembersihan lahan HGU tersebut.

Asmar Beni mengaku dirinya dianiaya 6 hingga 7 orang oleh orang berpakaian sekuriti dan Serikat Pekerja Perkebunan. Namun, Asmar Beni tidak mengenali para pelaku. Sementara Amrisyah menuturkan dirinya dilempari oleh para penggarap menggunakan botol kaca dan kayu. “Bocor kepalaku bang, dilempari botol oleh mereka,” bilang Amrisyah saat menuju rumah sakit.(sembiring/hm15)

Related Articles

Latest Articles