11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Infrastruktur Kawasan Ekowisata di Langkat Akan Diperbaiki

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan melakukan pengembangan kawasan wisata Tangkahan dan Bahorok yang ada di Kabupaten Langkat.

Infrastruktur beserta sarana kawasan ekowisata Tangkahan dan Bukit Lawang Bahorok Langkat, rencananya akan diperbaiki oleh Pemprov Sumut bersama Pemkab Langkat.

Direncanakan, pengembangan infrastruktur dan sarana di kawasan ini akan dilaksanakan pada tahun 2022.

Meski sudah dikenal luas Langkat dengan orangutan di Bukit Lawang Bahorok, dan juga gajah di Taman Nasional Gunung Leuser di Tangkahan, namun infrastruktur dan sarana kawasan wisata ini masih buruk.

Baca Juga:Cuti Bersama Nataru Ditiadakan, Pemprovsu akan Atur Mobilisasi Masyarakat

Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah usai rapat koordinasi Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat, Selasa (2/11/21) mengatakan, Rakor ini dilaksanakan agar terjalin integrasi pembangunan antara Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat beserta dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing pemerintahan. Sehingga, pengembangan wisata Tangkahan dan Bahorok bisa dilakukan secara maksimal.

“Hal ini yang kita rapatkan dengan dinas-dinas yang ada di Sumut, agar terintegrasi pembangunannya. Begitu juga dengan di Pemkab Langkat, bupati dan jajaran bisa sejalan pembangunan dengan provinsi. Dan juga apa yang diinginkan oleh masyarakat pegiat wisata di sana,” kata Wagub.

Wagub Musa mengatakan, Sumut memiliki potensi wisata yang banyak. Karenanya, potensi itu terus dikembangkan.

Baca Juga:Pemrovsu Persempit Penyebaran Hog Cholera

“Untuk Danau Toba, Alhamdulillah sudah menjadi proyek strategis nasional oleh Presiden. Artinya, secara anggaran dan beban kita untuk membangun itu sangat jauh-jauh berkurang, karena sudah jadi fokus pemerintah pusat,” katanya.

Bila pada tahun 2022 ini di Langkat, maka di tahun 2023, potensi pariwisata di Kepulauan Nias direncanakan menjadi titik fokus untuk dikembangkan. Namun, kata Musa, Pemprov Sumut juga akan turut memperhatikan potensi wisata yang ada di desa di seluruh Sumut.

“Bukan berarti meninggalkan daerah lain. Tidak. Yang lain tetap juga secara provinsi. Karena provinsi juga ingin mendorong desa-desa wisata yang ada di kabupaten/kota. Kita punya anggaran yang akan diberikan bantuan maksimal Rp200 juta per desa dengan kriteria yg sudah ditentukan,” paparnya.(iskandar/hm10)

Related Articles

Latest Articles