11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Galian C Marak di Perbukitan Danau Toba, Anggota DPRD Sumut: Desak APH Jika Tidak Mampu Menutup Buka Baju

Toba, MISTAR. ID

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Provsu)  meminta Aparat Penagak Hukum ( APH ) agar segera menutup seluruh aktivitas galian C yang berlokasi disekitar Desa Siregar Aek Nalas, Kecamatan Uluan dan Desa Horsik, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.

Desakan itu disampaikan Viktor Silaen Anggota DPRD Provsu dari Fraksi Golkar yang didampingi Gusmiyadi dari Fraksi Gerindra saat meninjau seluruh galian C yang menjamur di perbukitan Danau Toba, Rabu ( 17/3/21 ).

Baca Juga: Atasi Banjir di Tambun Nabolon, Lurah: Kita Akan Buat Saluran Buangan

Kata Viktor Silaen, menjamurnya aktivitas galian C membuat beberapa perbukitan Danau Toba rusak parah dan terlihat sudah gundul. Hal ini tentu semakin memperbesar kerusakan lingkungan.

Lanjut Viktor, maraknya galian C di perbukitan Danau Toba diduga karna ada pembiaran.

“Pengerukan  di perbukitan Danau Toba yang dilakukan para penambangn liar,  ini jelas sudah merusak ekosistim alam dan merusak keindahan alam Kawasan Danau Toba. Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus, intansi terkait harus segera turun untuk menutup seluruh galian C yang ada di perbukitan Danau Toba,” ujar Viktor Silaen didampingi Gusmiyadi.

Baca Juga: Jalan Bombongan Raya di Siantar Diblokir, Warga: Gak Bisa Lewat, Banjir!

Kata Viktor, melihat kerusakan alam perbukitan Desa Siregar Aek Nalas dan perbukitan Desa Horsik yang cukup parah, Saya meminta intansi yang terkait agar segera menghentikan dan menangkap penambang liar ini, karma para penambang liar ini dinilai telah kesengajaan melakukan perusakan alam perbukitan dan pelakunya harus segera di tangkap.

Viktor juga mengatakan, penambang liar ini dinilai telah terjadi ada unsur kesengajaan merusakp perbukitan dan pelakunya harus segera di tangkap , Ini bisa jadi bencana suatu hari jika tidak segera di hentikan, tegasnya.

“Kegiatan penambangan liar itu tidak memiliki izin alias ilegal, yang namanya ilegal harus ditertibkan. Kalau instansi terkait tidak mampu menghentikan kegiatan penambangan Ilegal ini silakan buka baju dan Silahkan mundur dari jabatannya, dan jangan lagi kerja di intanasi itu,” pungkas Viktor dengan nada tinggi.

Baca Juga: BPK Provsu Periksa Kendaraan Aset Pemkab Toba, ASN Diimbau Patuhi Prokes

Ditambahkannya, kepada masyarakat saya berharap untuk saling menjaga lingkungan perbukitan, demi menjaga keindahan akam Kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Wisata Internasional.

Pendapat senada juga disampaikan Gusmiyadi, Ia menyampaikan bahwa,  aktivitas galian C yang mengambil bebatuan cadas dengan cara mengeruk perbukitan Danau Toba jelas telah merusak keindahan alam Kawasan Danau Toba dan merusak ekosistem Danau Toba. Karena ada penghancuran pepohonan sekitar perbukitan.

“Jika penambangan liar terus berlanjut, resapan air sekitar akan berkurang. Ini sangat berbahaya, jika hutan sudah gundul bisa terjadi erosi dan bencana alam lain akan menanti. Hutan, sebagai penyangga, kalau terganggu jelas sangat berbahaya. Harus segera disikapi dengan cara menutup seluruh aktivitas galian C di perbukitan Danau Toba, ” ujar Gusmiyadi.

Baca Juga:Polres Toba Edukasi Pengunjung Wisata Melalui Baliho

Salah seorang warga M Sinaga mengatakan, bahwa galian C llegal ini sudah cukup lama beroperasi, namum Aparat Penagak Hukum ( APH ) diduga menutup mata dengan kerusakan perbukitan ini,

“Selain itu, untuk membuka lahan galian C yang baru, mereka terlebih dahulu membakar perbukitan Danau Toba agar batu-batuan tersebut terlihat secara jelas,” ujar Sinaga

M Sinaga juga mengatakan, bahwa setiap hari puluhan kapal lalu lalang untuk mengangkut batu dari hasil pengerukan dari perbukitan Danau Toba, sehingga membuat perbukitan Danau Toba terlihat gundul dan sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Galian C Illegal Marak dan Bebas Beroperasi di Dairi, Kepala Kantor Cabang Wilayah II: Meminta APH Segera Menindak Tegas

“Batu-batuan tersebut, terlihat diantar ke arah Balige dengan menggunakan kapal dan sebagian lagi ke terlihat menuju Kabupaten Samosir menggunakan kapal batu juga.

Amatan dilokasi para penambang yang diduga tidak memiliki izin alias ilegal terlihat sedang mengeruk perbukitan dan mengambil bebatuan untuk dibawa ke berbagai lokasi menggunakan kapal, seperti Kota Balige, Ajibata dan Porsea dan Kabupaten Samosir

Terkait maraknya galian C ilegal dan terkait pernyataan Anggota DPRD Provsu yang menyebutkan dugaan adanya pembiaran terhadap aktivitas galian C illegal, Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya S.I.K saat dikonfirmasi mengatakan, nanti kita sesuaikan dengan aturan,” ujar Kapolres.(Karmel/hm13)

Related Articles

Latest Articles