10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Diprediksi Negatif, Pertumbuhan Ekonomi Sumut di Kuartal Keempat

Medan, MISTAR.ID

Memasuki kuartal keempat, Pengamat Ekonom asal Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin menuturkan pertumbuhan ekonomi Sumut berpeluang akan tumbuh positif. Namun diketahui realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal ketiga lebih buruk dari ekspektasi, sebelumnya juga memberikan rasa kuatir yang besar terkait kemungkinan pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal keempat ini.

Dimana Sumut masih terlihat kesulitan untuk tumbuh di atas 0%. Terlebih motor penggerak ekonomi Sumut dibandingkan dengan wilayah lain terbilang lebih sedikit. Sejauh ini pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk cukup dalam memang tidak membuat ekonomi Sumut terpuruk dengan angka yang sama.

“Hanya saja, di kuartal ketiga Sumut tidak mengalami pembalikan arah yang signifikan. Padahal Sumut tidak memberlakukan PSBB secara ketat dibandingkan dengan wilayah lainnya. Saya menilai motor penggerak ekonomi Sumut di kuartal ketiga cenderung stagnan. Meskipun harga komoditas CPO di masa Covid-19 ini justru mengalami kenaikan yang tajam,” sebutnya pada wartawan, Selasa (17/11/20).

Walau demikian, lanjut Gunawan peluang Sumut untuk tumbuh positif di kuartal keempat memang bisa saja tercipta.

Baca juga: Update Kasus Baru Covid-19 Sumut Bertambah 118 Orang

“Tetapi saya tetap menggaris bawahi bahwa Sumut bisa saja tetap negatif pertumbuhan ekonominya di kuartal keempat ini. Saya melihat Sumut memang berpeluang membaik dalam rentang 0.3% hingga minus 0.6%. tetapi lagi-lagi saya garis bawahi, hitungan ini akan berubah nantinya di bulan Desember,” terangnya.

Sementara itu, di kuartal keempat Gunawan juga memprediksi untuk ekonomi nasional juga masih berpeluang tumbuh negatif. Meskipun perkiraan tersebut bisa saja berubah nantinya. Hal ini mengingat masih terlalu dini ekonomi nasional disimpulkan akan membaik.

“Peluang untuk membaik memang ada. Peluang ini bisa terjadi bila melihat pelaku pasar optimis kedepan ekonomi akan merealisasikan angka yang baik. Karena masa kelam pertumbuhan ekonomi nasional yang buruk sudah dilewati. Lalu ada temuan vaksin membuat aktivitas ekonomi global mulai menggeliat. Ini tentunya akan jadi kabar baik lainnya.

Khususnya setelah temuan vaksin covid serta kemenangan Joe Biden di Pilpres AS,” terang Dosen Ekonomi di UIN Sumut tersebut. Selanjutnya, dikatakan Gunawan adanya belanja pemerintah yang memang pada dasarnya akan menguat di kuartal terakhir setiap tahun. Ini yang akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kedepan.

Baca juga: Satu Dari Dua Terdakwa Pembelian MTN Bank Sumut Rp202 Miliar Ajukan Banding

“Terakhir ada peningkatan belanja masyarakat yang besar menjelang perayaan keagamaan di Desember 2020 dan Tahun Baru 2021. Jadi memang ada sejumlah motor penggerak ekonomi untuk tumbuh di atas 0% atau positif nantinya,” ungkapnya.

“Tetapi, jangan kita lupakan kalau ada sejumlah masalah mendasar yang membuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi positif buyar. Salah satunya penambahan jumlah kasus Covid-19 yang bisa saja membuat banyak negara membatasi ruang gerak masyarakatnya seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah negara eropa sejauh ini,” tambahnya.

Disisi lainnya, Gunawan berpendapat belanja pemerintah juga masih banyak yang dihabiskan untuk bantuan sosial. Perlambatan pada perekonomian dunia membuat aktivitas ekonomi nasional masih akan terus melambat.

“Ini yang akan menjadi ganjalan terhadap sikap optimis kalau ekonomi di kuartal keempat akan positif. Belum lagi kalau penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air justru memicu terjadinya PSBB ketat. Ini bisa mengubah ekspektasi kita kedepan. Jadi sejauh ini saya melihat kalau ekonomi nasional masih akan tumbuh negatif di bawah 1%. Meskipun bisa saja direvisi di Desember nantinya,” pungkas Gunawan. (Anita/hm07)

Related Articles

Latest Articles