14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

BPNB Gelar Kegiatan Pemberdayaan Pengrajin Kawasan Danau Toba di Samosir

Samosir, MISTAR.ID

Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah kegiatan pemberdayaan pengrajin di kawasan Danau Toba, yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) wilayah Aceh dan Sumatera Utara, di Desa Lumban Suhi-suhi Kecamatan Pangururan, Selasa (12/10/21).

Kegiatan pemberdayaan pengrajin kawasan Danau Toba yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Aceh dan Sumatera Utara tahun 2021 ini digelar selama 6 hari, (11-16/10/21), dengan sasaran para pengrajin/komunitas partonun, desainer lokal, pelaku ekonomi kreatif di kawasan danau toba, generasi muda dan masyarakat di kawasan Danau Toba.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Samosir, Waston Simbolon yang mewakili Bupati Samosir dalam pembukaan kegiatan tersebut mengatakan, sudah saatnya untuk lebih kreatif dan fokus mengelola seluruh objek pemajuan kebudayaan, khususnya tenun ulos sebagai karya seni dan tradasional tanpa menghilangkan orisinalitasnya.

Baca Juga:KPK Dalami Informasi Dugaan Persekongkolan Tender di Samosir

“Jadikanlah ulos sebagai salah satu ikon fashion yang menarik bagi generasi muda,” ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya atas kepercayaannya telah memilih Kabupaten Samosir sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan workshop pewarnaan alami ulos, serta pelibatan pegiat/pelaku budaya di Kabupaten Samosir sebagai wujud dukungan dan kerja sama dalam pemajuan kebudayaan daerah.

“Sebagai warga yang tinggal di kawasan Danau Toba, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan kekayaan warisan budaya para leluhur, salah satunya adalah proses pembuatan ulos sebagai legacy yang sangat bernilai tinggi, jangan kita biarkan warisan budaya hilang dan tergerus di era modernisasi dan teknologi tinggi,” sebut Waston.

Baca Juga:Bupati Samosir Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Desa Simbolon Purba

Perwakilan Kepala BPNB Provinsi Aceh dan Sumatera Utara Essy Hermaliza mengatakan, suatu kebanggaan untuk memastikan bahwa kegiatan menenun masih ada dan masih teregenarasi dengan baik.

“Menginventarisasi motif-motif yang ada merupakan upaya yang patut dihargai dalam menyelamatkan potensi budaya dari risiko kepunahan, apresiasi kepada Kabupaten Samosir yang telah menggali dan mengangkat motif ulos berbeda setiap tahun, dimana pada tahun 2019 sukses dengan motif Bintang Maratur, pada tahun 2020 dengan motif Sibolang, dan di tahun 2021 ini disuguhkan motif dengan ulos motif Mangiring,” ucapnya.

Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Samosir Artha Rohana Situmorang, menyampaikan terima kasih kepada BPNB yang telah menetapkan Kabupaten Samosir dan kabupaten kawasan Danau Toba menjadi salah satu daerah dari program BPNB.

Baca Juga:Dukung Destinasi Super Prioritas, Bupati Samosir Buka Ruas Jalan Pangasean – Sitamiang

“Dekranasda Kabupaten Samosir siap menjadi mitra BPNB dalam pelestarian warisan tradisi dan budaya bangsa di kawasan Danau Toba, dimana sesuai dengan visinya, Dekranasda menjadi lembaga yang handal dalam mendukung kemandirian ekonomi indonesia,” ungkapnya.

Kepada para peserta, dia berharap, supaya dapat memanfaatkan workshop ini sebagai ajang pembelajaran media pelestarian nilai budaya Batak, terutama pelestarian ulos untuk dapat memproduksi produk kerajinan yang bernilai ekonomi, yang akan meningkatkan perekonomian para pengrajin.(josner/hm10)

Related Articles

Latest Articles