9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Bayi Yang Terlahir Tanpa Anus Itu Akhirnya Berpulang

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bayi perempuan yang terlahir tanpa anus dari pasangan Jatar Simanjuntak (26) dan Uci Mayangsari (20), warga Kampung Nadear, Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan, Senin (3/8/20)

Bayi malang bernama Karina Nabila Uzdah Simanjuntak, terlahir 22 Mei 2020. Sebelumnya dengan kondisi demikian sehingga dilakukan operasi medis.

“Anak saya akhirnya meninggal dunia, mungkin karena tidak kuat dengan kondisinya atas pengobatan yang diterimanya,” kata Jatar, ayah Karina kepada Mistar usai pelaksanaan pengebumian putrinya.

Baca juga: Pengusaha Bantu Bayi Simanjuntak Terlahir Tanpa Anus

Diceritakan Jatar, bahagianya dan istrinya menyambut kelahiran anak pertamanya itu ternyata tak berlangsung lama. Menurutnya, kondisi Karina semakin melemah pasca dilakukan operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan dan kondisinya sempat drop.

“Anak kami menjalani operasi empat kali untuk membuat saluran anus sementara, tapi sempat ususnya keluar sedikit. Lalu dilakukan operasi lagi. Begitulah sampai empat kali operasi untuk memasukkan usus tadi yang lama kelamaan keluar semuanya,” ucapnya.

Lanjutnya, seharusnya minggu ini adalah operasi yang ke lima, agar dimasukkan kembali usus Karina kembali ke perutnya semula. Operasi itu sudah ditunda-tunda hingga 3 minggu lamanya dengan beberapa alasan pihak RSUP Haji Adam Malik Medan.

Baca juga: Bayi Malang Penderita Meningitis, Biaya Operasinya Ditanggung Kapolri

Penundaan minggu pertama, kata Jatar karena di darah Karina ada bakteri, maka ditunggu seminggu lagi. Minggu kedua, kalsium dan HB darah putrinya rendah, padahal usus sudah berada di luar dan dibungkus seperti plastik. Kemudian pada minggu ke tiga, operasi kembali gagal karena gula darahnya tinggi mencapai 481.

“Hingga anak saya meninggal ususnya masih tetap di luar. Namun saat akan dibawa pulang, pihak RSUP langsung memasukkan usus anak saya dan saat ditanya, pihak RS mengatakan usus harus dimasukkan dulu baru boleh dibawa pulang,” ungkap Jatar dengan nada kesal.

Meskipun demikian, dia mengaku ikhlas dengan kepergian putrinya karena kasihan melihat kondisinya yang begitu kesakitan sebelum menghembuskan napas yang terakhir.

Mengaku Diintimidasi RSUP Haji Adam Malik Medan

Jatar Simanjuntak sempat diintimidasi oleh pihak RSUP Haji Adam Malik Medan, karena mempublikasikan foto sang anak tercinta yang terlahir tanpa anus ke media sosial (medsos).

“Saya publikasikan foto anak saya ke Facebook. Lalu, empat orang dokter langsung datang menemuinya serta meminta untuk menghapus foto yang di upload tersebut. Bahkan, salah satu dokter mengatakan bahwa saya nanti akan dipolisikan jika memfoto apapun yang ada di rumah sakit tersebut,”paparnya.

Dia menuturkan dengan kepolosannya, tidak mengerti tentang yang di bicarakan para dokter tersebut. Ia pun menghapus foto sang putri tercinta meski dalam keadaan usus berada di luar.

Sebelumnya, Jatar juga membagikan foto tentang kondisi sang putri saat ini kepada orang nomor satu di Kabupaten Simalungun JR. Saragih. Tapi, kembali pihak RSUP Haji Adam Malik Medan memarahinya untuk tidak mengirimkan foto apapun tentang putrinya kepada siapapun itu.

“Sempat cekcok saat itu, sebab tidak bisa dipungkiri, anak saya berhasil diobatipun karena jasa Pak Bupati. Kok, saya tidak bisa melapor. Padahal, pihak RSUP ini tahu, bahwa Karina dibantu Pak Bupati,”tegas Jatar.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles