7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pengusaha Bantu Bayi Simanjuntak Terlahir Tanpa Anus

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sepintas tidak ada yang terlihat berbeda pada Karina Nabila Uzdah Simanjuntak, bayi yang baru lahir ini. Wajahnya tenang, tidurnya pulas. Saat terjaga, ia tak banyak menangis.

Tapi siapa sangka, bayi yang lahir 22 Mei 2020, anak pertama pasangan Jatar Simanjuntak (26) dan Uci Mayangsari (20) ini ternyata menderita kelainan atresia ani, yaitu tidak mempunyai saluran pembuangan (anus) sejak lahir.

“Saya melahirkan secara normal dan tidak susah, dibantu seorang bidan. Ketika mengandung pun kami selalu periksa pada bidan maupun dokter. Hasil pemeriksaan juga semua bagus. Tidak ada masalah ketika masih dalam kandungan,” ujar Uci, ketika dijumpai Mistar, Kamis (18/6/20).

Kata Uci, bayinya itu kerap meringis kesakitan kemudian dilanjutkan dengan tangisan cukup kuat diduga menahankan proses buang air besar (BAB), karena harus melalui saluran kemih. Kondisi tanpa saluran pembuangan normal itu tentu membuat bayi sangat tersiksa.

Untuk menangani kondisi itu, Uci mengaku sudah memeriksakan bayinya ke dokter. Diputuskan harus dilakukan penanganan secepatnya ke rumah sakit. Namun, persoalan biaya yang tidak sedikit menjadi kendala mereka.

Baca juga: Forda UKM Siantar Simalungun Bantu Warga Terdampak Covid-19

Pada kesempatan itu hadir pula, Kepala Desa Muhammad Rusdi, Gamot Huta Anggrek Abdul Muluk Lubis, Bidan Desa Jernih Sibarani, dan Ketua Kader Posyandu Fatmawati, berkumpul di rumah bayi tersebut untuk berunding membantu agar bayi malang tersebut bisa diobati segera.

Meski tergolong keluarga tidak mampu, ternyata keluarga Jatar Simanjuntak tidak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat dan belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Ia semakin bingung, mencari dana untuk biaya operasi anaknya.

“Kami sudah mengingatkan keluarga ini agar segera mengurus kartu keluarga. Ternyata, Jatar masih terkendala pada surat perceraian yang tak kunjung selesai dengan istri sebelumnya. Selain itu, pernikahannya orang tua bayi ini belum sah Dimata Undang-undang, hanya sebatas keluarga saja,” jelas Rusdi Kepala Desa Huta Anggrek, Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Meskipun demikian, ujar Rusdi, mereka akan berupaya untuk membantu keluarga tersebut, agar proses pengobatan bayi itu bisa segara dilakukan. Kondisi bayi itu memang perlu secepatnya dibantu.

Bidan desa Puskesmas Rambung Merah, Jernih Sibarani mengatakan, keluarga yang bersangkutan termasuk lama melapor keadaan bayi tersebut.

“Berita baru tadi pagi kami terima di puskesmas, itupun bukan dari pihak keluarga. Seharusnya, pihak keluarga bisa melaporkan hal ini sesudah bayi itu lahir, jadi kami pun bisa lebih mengontrolnya,” katanya.

Untuk memulihkan keadaannya, kata bidan tersebut harus segera dirujuk ke rumah sakit. Di sana, pihak dokter akan memeriksa bayi dan mungkin bisa langsung mendapatkan tindakan medis yaitu operasi pembuatan anus permanen agar kondisinya tidak bertambah parah.

Namun kendala ekonomi dan juga persoalan administrasi kependudukan menjadi kendala keluarga Jatar Simanjuntak. Dia berharap uluran tangan para dermawan yang bersedia membantunya.

Pengusaha Sekitar Siantar Estate Ulurkan Bantuan
Informasi adanya bayi lahir tanpa saluran pembuangan itu mendapat perhatian dari kalangan pengusaha di Siantar Estate. Digagasi Forda UKM Siantar-Simalungun, pengusaha di Siantar Estate mengajak siapa saja yang peduli dengan kondisi kesehatan bayi itu untuk ikut membantu dengan iklas.

“Kami begitu mendapat informasi itu, mengajak kawan-kawan pengusaha di sekitar Siantar Estate untuk berpartisipasi. Sifatnya sukarela ya, jadi ini bukan hanya terdiri dari Forda UKM Siantar-Simalungun saja, tapi pengusaha yang lain. Kita menggagasinya tadi melalui Erwin Canaka (wakil ketua Forda UKM Siantar-Simalungun). Dalam waktu singkat sudah ada terkumpul sejumlah dana dari 25 orang kawan-kawan pengusaha kecil. Kita berharap masih ada dermawan-dermawan lain atau organisasi sosial yang peduli dengan penderitaan bayi itu,” kata Ketua Forda UKM Siantar-Simalungun Hindra kepada Mistar.(yetty/hm03)

 

Related Articles

Latest Articles