11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Atasi Longsor di Nagori Sibaganding, Anggota DPRD Provsu Minta Pemerintah Tanam Bambu di Lahan Kritis

Simalungun, MISTAR.ID

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Provinsi Sumatera Utara (Provsu) meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) segera menangani Longsor yang terus menerus terjadi di Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun.

Hal tersebut diungkapkan Viktor Silaen didampingin Gusmiyadi Anggota DPRD   Provsu dari Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Golkar melalui sambungan selulernya, Jumat ( 14/5/21 ).

Gusmiyadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Partai Gerindra itu menyampaikan, bahwa kejadian Longsor di Dusun Sualan Nagori Sibaganding itu sudah sering terjadi namum terasa tidak ada penanganan yang serius dari instansi terkait.

Baca Juga: Bupati Simalungun Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Parapat

“Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Sumatera Utara harus terlebih dahulu memetakan penyebab bencana ini yang lebih detil dengan mencari akar masalahnya mulai dari hulu sampai ke hilir,”ujar Gusmiyadi didampingin Viktor Silaen.

Gusmiyadi juga berharap Kepada Bupati Simalungun agar bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun Pemerintah Pusat untuk penyelesaian dan Penanganan longsor yang berulang kali terjadi ini dapat diselesaikan secara permanen.

Sementara itu, Viktor Silaen berharap Pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masaah ini secara menyeluruh sehingga kejadian yang sama tidak berulang ulang terjadi, mengingat jalan tersebut merupakan jalur utama menuju Destinasi Wisata Super Prioritas, artinya Pemerintah harus memproritaskan penanganannya.

Baca Juga: Air Danau Toba Parapat Tercemar, Camat : Air Berasal Dari Perbukitan Bangun Dolok

“Kawasan Perbukitan Sibaganding harus segera direboisasi dan program reboisasi ini perlu digalakkan pemerintah kembali, mengingat Kawasan Perbukitan di Kawasan Danau Toba sudah banyak yang gundul akibat maraknya penebangan kayu,”Viktor Silaen.

Viktor juga mengatakan, bambu merupakan tanaman yang sangat tepat untuk digunakan dalam upaya perlindungan air serta restorasi di lahan kritis. Selain itu, bambu juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga bisa dipanen secara berkelanjutan tampa merusak ekosistem.

Selain itu, Pemerintah juga perlu melakukan kebijakan jangka pendek untuk mengatasinya, adapun langkah bijaksana yang dapat diambil dalam jangka pendek terutama untuk melindungi DAS adalah dengan menggunakan bambu sebagai tanaman konservasi.

Selain memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu meningkatkan water storage (cadangan air bawah tanah) secara nyata, maka pertimbangan menggunakan bambu sebagai tanaman konservasi adalah karena bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam serta memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, tidak membutuhkan perawatan khusus,”ujar Viktor Silaen.(Karmel/hm13)

Related Articles

Latest Articles