Pematangsiantar, MISTAR.ID
Harga bumbu masak andaliman mendadak melambung tinggi memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru di sejumlah pasar tradisional di Kota Pematang Siantar. Perkilonya bisa mencapai Rp200 ribu. Padahal pada hari biasa, harga andaliman itu hanya dikisaran Rp 60 – 80 ribu per kilogramnya.
Andaliman adalah salah satu rempah yang paling banyak diminati masyarakat Sumatera Utara. Terutama masakan-masakan khas Batak seperti ikan arsik, dekke na niura, mie gomak, saksang (daging), serta beragam jenis sambal.
Tumbuhan ini bentuknya kecil bergerombol mirip buah lada atau merica. Oleh karena itu, andaliman sering disebut sebagai merica batak.
Baca juga:Â H-1 Natal, Harga Kebutuhan Pokok Melejit
“Itu udah turun hari ini, sebelumnya sempat Rp240 ribu per kg. Apalagi kalau sudah jadi bubuk, lebih mahal lagi harganya,” Ujar D. Rumapea, pedagang sayur mayur di pasar Dwikora Pematangsiantar, Jumat (25/12/20).
Ia mengatakan, bumbu ini biasanya hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga Andaliman dikenal jadi elemen yang begitu penting di banyak sajian khas tanah Batak. Masyarakat pun sudah banyak yang menanamnya sendiri.
“Dulu sulit mencari andaliman ini, harus ke hutan. Tapi karena sebagai bumbu masak yang rasanya khas, orang jadi banyak mencari, kini banyak dibudidayakan. Bahkan, dihalaman rumah warga sudah ada yang menanam,”ungkapnya.
Baca juga:Â Mendekati Natal Gubernur Sumut Pantau Harga PasarÂ
Tidak jauh beda dengan pedagang lainnya, Samsiar Damanik. Dia juga menyebutkan jual Andaliman ketika momen seperti Natal, berharap dapat meraup untung yang lumayan. Namun, tahun ini ia mengaku penjualan Andaliman menurun drastis akibat sepinya pembeli.
“Andaliman ini kalau kelamaan tak laku dijual akan berubah warna menjadi kehitaman. Jadinya, setiap sampai dirumah ku percikan sedikit air. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko bila Andaliman tidak laku dijual. Atau digiling buat jadi Andaliman bubuk,” Ucapnya. (Yetty/hm06)
