9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

H-1 Natal, Harga Kebutuhan Pokok Melejit

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sehari menjelang hari raya Natal, harga sejumlah kebutuhan pokok melejit di sejumlah pasar tradisional di Kota Pematangsiantar, Kamis (24/12/20).

Sejumlah kebutuhan yang sudah naik telur, daging ayam, dan sejumlah sayur mayur, seperti pada jenis cabe. Kenaikan kebutuhan pokok tersebut melejit secara drastis.

Harga cabai merah naik perlahan hingga tembus Rp 60 ribu per kilogram (kg). Kenaikan harga tersebut berlaku di seluruh Pasar tradisional Pematangsiantar. Di pasar tersebut, harga rawit naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 55 ribu per kg. Sedangkan, cabai hijau yang mulanya Rp 16 ribu mengalami kenaikan dua kali lipat menjadi Rp 32 ribu per kg.

Baca juga: Ada Pasar Murah di Siantar, Ini Lokasinya dan Jenis Kebutuhan Pokok yang Dijual

Menurut para pedagang cabai, salah satunya Dinson Sinaga, Kenaikan disebabkan oleh cuaca akhir-akhir ini yang memasuki musim penghujan sehingga berpengaruh terhadap stok cabai dari petani. Harga cabai yang naik berakibat pada minimnya omzet penjualan dari pedagang.

“Karena naiknya cukup tinggi, biasanya dalam sehari menjelang Natal begini bisa menjual 100 kg, sekarang cuma terjual 20 – 30 kilo,” ungkapnya.

“Sayur mayur pun naik semua, bahkan ada yang sampai 100 persen naiknya. Seperti harga bayam yang biasanya dijual Rp 2.000 per ikat, sekarang sudah Rp 5000 per ikatnya,’’ tutur R. Purba, pedagang sayur di Pasar tradisional Dwikora Pematangsiantar.

Baca juga: Harga Sembako Melonjak, Pelaku Usaha Rumah Makan Terpaksa Naikkan Harga

“Tomat pun ikut – ikutan naik. Biasanya 5000 per kg, sekarang menjadi 8000 per kilogramnya. Begitu pula dengan sayur kol naik menjadi Rp20 ribu per kilo, dari sebelumnya Rp6000 per kilogramnya,”lanjutnya.

Wanita ini menyebutkan, penyebab kenaikan harga sayuran itu pun sama dengan pedagang lainnya karena cuaca buruk, disamping itu pasokan berkurang akibat dibatasi oleh para tengkulak. Mereka lebih memilih menjualnya ke luar kota dengan harga yang lumayan bagus dibandingkan didalam kota. Sementara daya beli masyarakat sangat tinggi menjelang hari raya Natal.

“Kalau diakhir tahun biasanya banyak yang pesta terutama pada pernikahan, ditambah lagi Natal. Banyaklah yang minta jadinya,” Ucapnya.

Kemampuan daya beli masyarakat tersebut dengan harga melejit tinggi seharusnya membuat pemerintah menekan harga sembako ini sehingga masyarakat tidak menjerit dengan harga yang terjadi dipasaran.

Meski harga cabai melonjak, hal itu tidak berpengaruh pada harga bawang di pasar tersebut. Pantauan harga bawang tetap stabil. Bawang masih terjual dengan harga rata – rata Rp 25 ribu per kilogramnya. (Yetty/hm06)

Related Articles

Latest Articles