15.3 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Varian Omicron Masuk di Indonesia, Pedagang dan Pengunjung Pasar di Siantar Masih Abai

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menyusul masuknya varian omicron Covid-19 di Indonesia, Pemerintah terus meminta masyarakat meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) dimanapun berada. Terutama mendorong kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker secara masif demi mencegah penularan Covid-19.

Varian omicron yang satu ini memang belum menjadi perbincangan hangat serta tidak terlalu familiar diketahui seluruh masyarakat umum di Kota Pematangsiantar.

Amatan mistar.id di beberapa lokasi pasar tradisional di kota ini, pada Senin (20/12/21) warga tidak memperdulikan akan bahaya varian corona yang terbaru tersebut. Hal ini tampak dari kedisiplinan pedagang pasar terhadap penggunaan masker sudah mulai pudar. Serta menganggap bahwa virus Covid-19 sudah tidak ada lagi.

Baca juga:Pekan Ini, Omicron Ancam Pasar Keuangan Namun Emas Naik

Nurpina Pasaribu, salah seorang pedagang sayur mayur di pasar tradisional Dwikora mengatakan, menggunakan masker membuat ia sulit berkomunikasi dengan pembeli. “Terpaksa aku kuat – kuat bicara, jadi seperti membentak. Sesak lagi nafasku kalau ngomong ditutup mulut dan hidungnya,” ucapnya.

Bahkan, pedagang bumbu giling Erni (42) mengaku tidak masalah kalau tidak memakai masker. Menurutnya, jarak dirinya dengan pembeli lebih dari satu meter. Artinya, dirinya tidak berdekatan langsung dengan para pembeli yang datang ke kiosnya.

“Jarak aku dengan pembeli atau pengunjung terhalang meja bumbu ini. Udah itu, pengap kalau pakai masker di pasar ini, panas lagi,” tuturnya.

Selian itu, tampaknya pula para pengunjung yang datang masih lalai mengenakan masker. Bahkan, ada pula pengunjung yang memakai masker hanya dipasang di lehernya saja.

Ketika mistar.id menegur pengunjung tersebut, reaksi pengunjung ada yang langsung memakai dan tersenyum. Namun ada pula yang marah dan berkata,”sukaku, aku kok yang kena Covid,”jawabnya dengan ketus.

Satu sisi minimnya pengawasan dari pemerintah daerah melalui Satgas maupun aparat kepolisian terhadap warga tersebut membuat mereka tidak terlalu khwatir akan bahaya yang akan mengintai dari virus Omicron.

Hal serupa juga terjadi pada beberapa kios yang ada di pasar tradisional Kota Pematangsiantar. Ketika virus Corona mewabah di kota ini, kios – kios tersebut mengantisipasinya dengan pengetatan protokol kesehatan ketika beraktivitas.

Salah satunya, pelaku usaha membuat sekat dari plastik transparan sebagai pembatas antara penjual dengan pembeli. Plastik tersebut dipasang dari bawah ke atas dan membentang sesuai dengan lebar meja kasir.

Sayangnya, pembatas plastik yang dipasang sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar itu mulai tidak tampak lagi. Padahal, Varian Omicron cukup mengkhawatirkan karena diketahui lebih mudah menular dibandingkan varian virus corona lainnya, seperti varian Delta.

Baca juga:Penyebaran Omicron Tekan Saham Asia dan Harga Minyak

“Kami lihat sudah tidak ada lagi kasus Covid-19 di Siantar, ya sudahlah, kami buka aja. Sebab, mengganggu juga, membuat pembeli tidak nyaman ketika berkomunikasi dengan kami,” kata Alex, salah satu pedagang penjual kebutuhan pokok ini.

Padahal, varian baru Omicron berisiko menginfeksi orang yang sudah vaksin Covid-19. Apalagi, varian baru virus Covid-19 ini memiliki mutasi yang lebih banyak dan berbahaya dibandingkan varian Delta. (yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles