17.7 C
New York
Friday, May 17, 2024

Vaksinasi Pelajar di SMA Negeri 6 Siantar Terus Digenjot Percepat Herd Immunity

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kegiatan vaksinasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Pematangsiantar terus dilaksanakan agar kekebalan komunal atau herd Immunity di satuan pendidikan tersebut dapat tercapai secepatnya.

“Dengan adanya vaksinasi kepada pelajar ini, mampu melancarkan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah,” kata Kepala SMAN 6 Pematangsiantar Drs Akhiyar M.Pd saat memonitoring vaksinasi pada peserta didiknya, pada Kamis (4/11/21).

Akhiyar menjelaskan, vaksinasi dosis kedua hari ini pada siswa-siswi kita merupakan lanjutan vaksinasi dosis pertama yang sudah di laksanakan pada 07 Oktober 2021 lalu. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi tersebut berkat kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar melalui Puskesmas Bah Kapul yang bertindak sebagai vaksinator. Petugas kesehatan langsung datang ke sekolah dengan membawa vaksin.

Baca juga:600 Siswa SMAN 6 Siantar Ikuti Vaksinasi di Sekolah

Ia juga menuturkan, proses vaksinasi untuk siswa ini berjalan dengan lancar. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan selama dua hari dan berakhir hari ini. Siswa lakukan vaksinasi diatur dengan baik, sehingga anak-anak tetap mendapatkan vaksin dengan tetap melakukan protokol kesehatan.

“Kegiatan ini sejak kemarin dilakukan, hari ini terakhir. Kami lakukan secara bertahap demi terjaganya protokol kesehatan. Jadi, ada sekitar kurang lebih 500 siswa-siswi yang melakukan vaksinasi. Namun demikian ada juga murid kita hari ini yang masih di vaksin dosis pertama, karena sesuatu hal murid tersebut ketinggalan waktu vaksin dosis pertama. Selain itu ada murid lainnya yang menerima vaksin pertama di luar dan melanjutkan dosis kedua di sekolah,” terang Akhiyar.

Akhiyar berharap, dengan pelaksanaan vaksinasi pelajar menjadi salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di SMA Negeri 6 Pematangsiantar, agar nantinya pelaksanaan pembelajara tatap muka di tengah  pandemi Covid-19 bisa normal kembali.

“Kita sudah sangat lama belajar secara daring. Jadi kita berharap level segera turun lagi agar kita di zona hijau bersih dan pembelajaran tatap muka terbatas tidak ada lagi, sehingga kita pembelajaran tatap muka normal seperti sedia kala”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Kelurahan Bah Kapul dr. Hendra Nainggolan pada mistar.id mengatakan, jenis vaksin yang diberikan pada siswa-siswi SMAN 6 Pematangsiantar adalah Sinovac. Sebelumnya telah diberikan dosis kedua sebanyak 285 orang. Kemudian dilanjutkan hari ini yang direncanakan menyasar kurang lebih 200 orang siswa.

“Pemberian vaksin hari ini bukan hanya dilakukan vaksin dosis kedua tetapi dilakukan juga vaksin dosis pertama karena masih ada siswa yang belum menerima vaksin dosis pertama. Pemberian Vaksin dilakukan secara bertahap. Akan kami bedakan pelajar yang disuntik vaksin dosis pertama dan yang kedua,”jelas dokter tersebut.

Hendra juga menyebutkan, ada sekitar 100 orang pelajar yang akan menerima vaksin dosis pertama. Rencananya, hari ini pihaknya akan berupaya untuk menuntaskan pemberian vaksin Covid-19 pada siswa-siswi tersebut.

Ketika ditanya, apakah ada siswa-siswi yang mengalami medis usai disuntik vaksin Covid-19 di SMA Negeri 6 tersebut??

“Ada, seorang siswa itu mengalami kunang-kunang usai diberi vaksin. Seperti ini disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Tapi, anak tersebut setelah kami cek kembali dan diberi minum dan makan, sudah tidak apa – apa lagi. Dia kembali tersenyum dan normal seperti biasanya,” jelas Hendra.

Baca juga:10 Persen Guru SD dan SMP di Siantar Belum Divaksin, Ini Tanggapan Disdik

Kepala puskesmas (Kapus) itu juga menerangkan bahwa kejadian seperti itu tidak perlu khawatir secara berlebihan. Pada umumnya KIPI hanya bersifat sementara dan ringan. Sehingga tanpa perlu pengobatan akan hilang dengan sendirinya.

Alifia siswi kelas XI IPA 1 salah satu penerima vaksin dosis pertama, saat dimintai tanggapannya mengatakan, sangat senang dan tidak takut di vaksin.

“Senang ikut vaksin di Sekolah dan gak takut di vaksin. sebelumnya orangtuaku takut kalau aku ikut divaksin, tapi seiring waktu berjalan dan karena sudah banyak juga teman yang sudah divaksin untuk kekebalan tubuh, akhirnya orangtuaku mengizinkannya,” tutur Alifia. (yetty/hm06)

Related Articles

Latest Articles