5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Siantar PPKM Level 1, Harga Kebutuhan Pokok Mulai Turun

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 21 Tahun 2022 menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Pematangsiantar turun dari level 2 ke level 1. Hal ini pun berdampak positif pada sejumlah harga-harga bahan pokok yang mulai berangsur turun, meskipun belum semuanya kembali ke harga normal.

Sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa harga seperti ayam potong, segala jenis cabai, dan telur mengalami penurunan. Begitu pula dengan minyak curah maupun kemasan. Mereka mengaku tidak adanya lagi ketersendatan dalam pendistribusian pada pedagang, sehingga kelangkaan terhadap minyak goreng tidak ada lagi terjadi di pasar.

“Telur bisa dibilang biasa ajalah. Kalaupun penurunannya tidak terlalu signifikan. Ya turun sekitar Rp100 – Rp50 per butir telur. Kini harga telur ayam dibanderol mulai Rp36 ribu per papan (30 butir, red). Sebelumnya, pedagang menjual telur di harga Rp39 ribu hingga Rp55 ribu per papan,” ucap salah seorang pedagang telur di pasar tradisional Dwikora, Satria, Jumat (15/4/22).

Baca Juga:Cek Harga Sembako, Wakil Bupati Simalungun Sidak di Pasar Perdagangan

Satria berasumsi, bahwa mulai turunnya harga telur tersebut dikarenakan pemerintah tidak mewajibkan lagi warga yang menerima bantuan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako. Pemerintah sudah memberikan bantuan langsung berbentuk uang tunai. “Sebelumnya, telur banyak yang kosong di peternakan, gara-gara diborong pemerintah untuk bantuan sosial sembako pada masyarakat,” sebut dia.

Tak jauh beda dengan Rina. Wanita yang memiliki usaha sembako ini menyebutkan bahwa sejumlah harga sembako yang sebelumnya ada yang mengalami penurunan. Terutama minyak goreng, baik curah maupun kemasan semuanya tersedia.

“Minyak goreng curahkan agak mahal kemarin, sekarang rata-rata sudah turun jadi Rp16.000 per kilogram. Sebelumnya, sempat mengalami kenaikan yang cukup tinggi hingga Rp22.000. Gak taulah yang lainnya, sebab pedagang disini dulu berbeda-beda membuat harga,” ungkapnya.

Baca Juga:Harga LPG, Migor, Listrik, Sembako Bakal Melambung, Rakyat Makin Sulit

Kalau untuk beras, lanjut Rina, tidak ada yang naik, semuanya normal. Namun untuk gula dan terigu, diakuinya mengalami kenaikan tapi tidak terlalu memberatkan masyarakat yang membelinya. Rata-rata kenaikan untuk kedua bahan pokok itu sebesar Rp500 – Rp1500 per kilogram.

Pantauan mistar.id di beberapa pasar tradisional di Pematangsiantar, harga untuk komoditas cabai pada pekan ini mengalami penurunan. Untuk cabai merah, cabai rawit, dan cabai hijau juga harganya secara bertahap turun dengan nilai yang bervariasi. Cabai rawit yang sebelumnya mencapai Rp25.000 per kg kini turun menjadi Rp16.000. Hal serupa juga terjadi pada harga cabai hijau.

“Harga cabai-cabaian semua mulai turun harganya. Apalagi cabai merah sekarang harganya mulai Rp30.000 hingga Rp32.000 per kg. Sepertinya musim panen mulai tiba, stok banyak di pedagang,” ungkap Leo Simanjuntak.

Baca Juga:Sidak, Petugas Temukan Harga Minyak Goreng Curah Rp18 Ribu per Kg di Tapsel

Hanya saja, kata Leo, harga komoditas cabai tersebut berbanding terbalik dengan harga tomat. Dimana, beberapa hari belakangan ini harganya melonjak naik tinggi menjadi Rp12.000 per kg. Padahal, sebelumnya sudah mulai stabil di harga Rp7000 per kg.

Sedangkan pedagang ayam potong, Safril  mengaku harga ayam sudah mulai mengalami penurunan. Meski demikian, ia mengatakan penurunan tersebut bisa saja tidak bertahan lama. Soalnya, harga ayam saat ini tidak bisa dipastikan untuk seterusnya. “Harga ayam setiap hari tidak bisa dipastikan. Kemarin sudah sempat Rp26.500 per kg, sekarang ada kenaikan sedikit menjadi Rp28.000 per kg. Tergantung dari ketersediaan stok barang. Jika stoknya sedikit, permintaan banyak, harga ayam potong pasti akan naik,” ujar Safril.

Dia juga berharap tidak ada lagi terjadi kenaikan harga ayam potong seperti menjelang Ramadhan yang lalu. Dimana harga ayam potong sempat menyentuh Rp40.000 per kg. “Kalau mahal harga ayam ini, kami pun rugi, konsumen sedikit yang datang membelinya,” kata Safril.(yetty)

Related Articles

Latest Articles