12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

PMK pada Hewan Belum Ditemukan di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kota Pematangsiantar untuk saat ini tidak ada ditemukan wabah penyakit mulut dan kuku (PKM) pada hewan ternak berkuku seperti sapi, kerbau dan juga kambing. Hal itu diketahui setelah Dinas Pertanian dan juga pihak kepolisian melakukan pemantauan kepada pertenak di Kota Pematangsiantar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pematangsiantar, Ali Akbar mengatakan, untuk  PMK di Pematangsiantar hingga kini belum ada ditemukan. Dimana hewan ternak yang ada di Pematangsiantar itu didatangkan dari luar daerah.

“Untuk kota Siantar belum ada. Begitu juga dengan di daerah tetangga Siantar seperti Simalungun juga belum ditemukan kasus PMK pada hewan,” ujar Ali Akbar  diwawancarai, Rabu (18/5/22) siang ini.

Baca juga:Penyakit Ternak PMK Tidak Menular ke Manusia

Sambung Ali Akbar kembali, jika ada ditemukan hewan yang terjangkit wabah PMK tersebut akan langsung berkoordinasi dengan provinsi. “jika ada ditemukan, Kami koordinasinya itu ke Provinsi, jika ada herwan yang terjangkit itu akan ditangani oleh provinsi,” ujarnya kembali.

Dijelaskannya kembali, teruntuk hewan ternak seperti sapi, kerbau dan yang lainnya itu hendak dikirim ke luar daerah maka dilakukan pemeriksaan agar hewan itu bersih dari penyakit.

“Makanya untuk ternak yang akan dibawa dan keluar daerah itu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Kemarin kita sudah lakukan peninjauan di lapangan dan tidak ada ditemukan,” ujarnya.

Penyakit Mulut dan juga Kuku ini juga kata Ali Akbar tidak membahayakan manusia. Daging pada hewan yang terjangkit PMK dapat dikonsumsi asal dimasak dengan benar.

“Daging hewan yang terjangkit penyakit PMK ini tidak dianjurkan dikonsumsi dengan cara dipanggang. Untuk saat ini pemantauan daging di pasar-pasar aman tidak ada yang terkena penyakit. Daging dan susunya dapat dikonsumsi,” ucapnya.

“Kalau untuk kebutuhan daging di Siantar itu capai 6 sampai 7 ekor perharinya. Data dari PHP 6 smpai 7 ekor. Kalau mau dekat acara pesta mau sampai 10 ekor,” ujarnya.

Baca juga:PMK Tak Menular ke Manusia, Kapolres Batu Bara Imbau Warga Tidak Panik

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Peternakan Ir. Rita Elis mengatakan, hewan yang terhangkit PMK ini tidak mendadak mati. Karena ada proses di mana hewan itu akan tidak bisa mengunyah makanannya dan jika berlarut akan mati.

“Penyakit itu juga bisa diobati. Hewan yang terjangkit bisa dirawat dengan baik. Bisa dicegah lah, Dinas Pertanian menghimbau untuk saat ini agar peternak tidak menggabungkan hewan periliharaannya dan kalau bisa makanannya diaritkan saja,” pungkasnya. (hamzah/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles