23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Perlintasan Kereta Api di Jalan Ahmad Yani Siantar Menyeramkan, Ini Pemicunya

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Jalan Ahmad Yani Kelurahan Asuhan Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, membahayakan pengendara yang melintasinya. Bahaya tersebut pun timbul akibat adanya lubang-lubang yang menganga pada sekitaran perlintasan rel kereta api (kA), di Jalan Ahmad Yani.

Lubang-lubang tersebut muncul dari getaran tatkala kereta api melintas di atas rel tersebut. Akibat adanya lubang-lubang itu, beberapa kali sepeda motor yang melintas mengalami kecelakaan dan bahkan sampai menelan korban jiwa.

Dari cacatatan pihak Satlantas Polres Pematangsiantar, ada dua kasus kecelakaan tunggal, pertama seorang pengendara sepeda tewas pascakecelakaan. Dan baru-baru ini, kecelakaan kembali terjadi dengan pengendara sepeda motor alami luka-luka.

Kasus kecelakaan pertama terjadi pada, Jumat (9/10/20) sekira pukul 01.30 WIB. Yang mana, Anto Sembiring (32) warga Tiga Dolok Nagori Dolok Tomuan Kabupaten Simalungun, dengan mengendarai Honda Vario BK 5720 SAE seketika saja tewas di tempat, usai menabrak lubang di perlintasan kereta api Jalan Ahmad Yani.

Baca Juga:Edon Manurung Dilaporkan Hilang, Terakhir Terlihat di Jalan Ahmad Yani Siantar

Untuk kecelakaan yang kedua terjadi pada, Minggu (15/11/20) sekira pukul 01.00 WIB. Pascakecelakaan tersebut, Rikson Simanjuntak (53) warga Jalan Pergaulan Kelurahan Suka Dame Kecamatan Siantar Utara, yang mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 5718 WAK menderita luka-luka dan dievakuasi warga setempat ke Rumah Sakit Vita Insani Pematngsiantar.

Pada, Senin (16/11/20) sekira pukul 14.00 WIB, wartawan Mistar meninjau loksi perlintasan kereta api Jalan Ahmad Yani Kota Pematangsiantar, dan banyak menemukam lubang-lubang yang mengaga di sekitaran perlintasan kereta api.

Bahkan, pengemudi mobil atau pun sepeda motor sulit melintas dikarenakan adanya lubang tersebut. Warga sekitar bermarga Butarbutar yang ditemui mengatakan, untuk kecelakan di sekitar perlintasan kereta api Jalan Ahmad Yani, sudah cukup banyak. Apa lagi disaat memasuki musim penghujan, selain ada lubang, jalan pun licin dikarenakan air yang tergenang.

Rel kereta api di Jalan Ahmad Yani yang kerap menelan korban.(f:hamzah/mistar)

“Kalau kecelakaan udah sering kali terjadi. Semua kecelakaan terjadi di atas jam satu pagi. Apa lagi habis hujan, ada saja yang jatuh,” ujar warga saat ditemui.

Selain itu juga, warga menyebut, sakin banyaknya kecelakaan, dari sebelah kiri dan kanan jalan selalu ada kendaraan seperti sepeda motor yang  jatuh karena licin. “Bayangkan lah, yang jatuh kalau hujan. Maunya dari sebelah kanan lima, dari kiri lima orang yang jatuh. Itu lah sakin banyaknya yang jatuh,” ungkap warga lagi.

Baca Juga:Lagi, Perlintasan KA Ahmad Yani Makan Korban, Pemotor Luka-luka

Selain sering menolong korban yang jatuh dari kendaraannya, warga meminta agar pihak kereta api juga memperhatikan dengan melakukan perawatan, agar jalan tidak lagi berlubang seperti saat ini.

“Maunya kan pihak kereta api peduli lah dengan adanya lubang-lubang tersebut. Kami itu kalau malam sering kali mendengar suara-suara kendaraan yang jatuh. Pernah kok sampai ada yang meninggal,” pungkas warga sekitar.

Menanggapi keluhan masyarakat soal perlintasan kereta api di Jalan Ahmad Yani, Menajer Humas PT KAI (Persero) Drive I Sumut Mahendro Trang Bawono menyebutkan, perlintasan kereta api merupakan tanggung jawab Kementerian Perhubungan untuk jalan nasional, dan Pemprov untuk jalan provinsi. Sedangkan Pemda untuk jalan Kota.

“Kami PT KAI hanya sebagai operator sarana (kereta api). Kami juga hanya melakukan perawatan atau perbaikan apabila rusaknya jalan di perlintasan terjadi, karena pekerjaan perbaikan jalur rel kereta api,” ungkap Mahendro Trang Bawono.

Saat disinggung apakah pihaknya ada melakukan koordinasi dengan Kementerian, Mahendro Trang Bawono menyampaikan, laporan yang mereka sampaikan hanya terkait jalur kereta api saja.

“Laporan kami ke Kementerian hanya terkait jalur kereta api saja, Bang. Untuk jalan bukan di kami Bang pelaporannya,” sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Pematangsiantar Frengky Boy Saragih berkomentar, bahwa jangan terlalu lama dibiarkan jalan rusak.

Baca Juga:Pengendara Vario BK 5720 SAE, Tewas di Rel Kereta Api Jalan Ahmad Yani

“Utamakan lah di lalu lintas harian itu yang diutamakan. Kayak di Jalan Siantar Medan, itu kan jalan nasional. Kalau tidak ada, kita anggarkan pembangunan untuk jalan nasional jadi bentuknya hibah,” ujarnya saat ditemui di komplek gedung DPRD Kota Pematangsiantar. Maka dari itu, Kata Frengky Boy, diperlukan koordinasi, kondisi real saat ini mereka tahu.

“Solusi yang paling mungkin adalah bagaimana pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Kadang – kadang kita berlindung dikemampuan keuangan daerah. Sehingga kita bingung dengan skala prioritas. Berapa? Paling banyak Rp1 miliar. Masalah persetujuan prinsip ya. Ada regulasi hibah, nah itu yang kita mainkan,” ungkap Frengky.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Penelittian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kota Pematangsiantar Hamam Sholeh yang ditemui di komplek gedung DPRD Pematangsiantar, saat disinggung soal perlintasan rel kereta api Jalan Ahmad Yangi mengatakan, ada tiga titik jalan rusak di Pematangsiantar.

Ketiganya yakni di Jalan Sisingamangaraja ada dua jalan rusak. Jembatan Sigagak, dan kemudian Jalan Ahmad Yani rel kereta api.

Rel kereta api di Jalan Ahmad Yani yang kerap menelan korban.(f:hamzah/mistar)

“Sudah kita lapor ke gubernur. Nah dari hubernur ke OPD. Terkait belum ada balasan, itu belum tahu apakah mereka sudah memberi balasan berbentuk surat atau apa kita belum tahu,” ujar Hamam Soleh.

Apakah anggaran dapat dihibahkan untuk perbaikan jalan rusak tersebut? Hamam Soleh mengatakan, tidak mungkin pemerintah daerah mengibahkan ke pusat.

“Masa kita menghibahkan proyek ini ke jalan nasional. Itu bisa jadi temuan. Itu setiap dinas pekerjaan umum, itu ada anggaran perawatan. Nah, jangan jadi tumpang tindih,” unkapnya.

Hamam Soleh menyampaikan, pernah ada kasus yang sama. Dimana PT KAI yang mengerjakan perbaikan perlintasan. Itu pernah terjadi di Lubukpakam dan juga Gunung Para, serta Serdangbedagai.(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles