19 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Perkuat Pengendalian Inflasi, TPID Siantar Susun Road Map TPID 2022-2024

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Untuk terus memperkuat pengendalian inflasi daerah melalui strategi 4K, Keterjangan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematangsiantar telah menyusun road map atau peta jalan tahun 2022-2024.

Road map TPID tahun 2022-2024 untuk Keterjangkauan Harga itu antara lain:

1. Melakukan review Harga Eceran Tertinggi (HET).

2. Operasi Pasar, Pasar Murah/Bazar dan Inspeksi Mendadak (Sidak) Pasar.

3. Optimalisasi Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras.

4. Gerakan memasyarakatkan makan ikan.

5. Penyaluran program bantuan sosial dan optimalisasi belanja pemerintah daerah serta investasi.

Baca Juga:Pantun Terakhir Wali Kota Undang Tepuk Tangan ASN Pemko Siantar

Untuk Ketersediaan Pasokan antara lain:

1. Perluasan adopsi Internet Of Things (IOT) dalam pertanian.

2. Pengemabgan BUMD Panga dan Lumbung Pangan Daerah.

3. Pengembangan Klaster dan Kampung Holtikultura.

4. Penerapan praktik budidaya Good Agricultural Practices (GAP) adalah budidaya pertanian yang baik, Good Handling Practices (GHP) adalah penanganan pascapanen yang baik, dan yang terakhir Good Manufacturing Practice (GMP) adalah sistem yang memastikan bahwa produk secara konsisten diproduksi dan diawasi sesuai dengan standar kualitas.

5. Penguatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan asuransi Petani.

6. Penguatan cadangan beras pemerintah.

Baca Juga:dr Susanti Dewayani Dilantik 22 Februari, Ini Persiapan Pemko Siantar?

Untuk Kelancaran Distribusi TPID melakukan antara lain:

1.Penguatan Komunikasi Antar Daerah (KAD).

2. Fasilitasi UMKM pangan binaan dengan e-commerce level di nasional maupun daerah.

Selanjutnya, untuk Komunikasi Aktif antara lain:

1. Penyediaan sistem informasi harga dan stok pangan trategis yang terintegrasi dan daerah.

2. Penguatan Data Sistem Harga Pangan Komoditas Utama (SiHarapanku).

3. Sosialiasi info harga dan himbauan belanja bijak melalui media sosial.

4. Pelaksanaan Rapat Koordinasi dengan Pusat dan Daerah.

Dalam pertemuan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Pematangsiantar yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Senin (21/2/22), Deputi Perwakilan BI Pematangsiantar Abdul Haris meminta kepada setiap stakeholder mengikuti road map itu untuk mengendalikan inflasi.

“Marilah kita melaksanakan dengan baik semua program kerja pengendalian inflasi yang telah disusun bersama secara cermat oleh TPID Kota Pematangsiantar dalam bentuk Roadmap pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar tahun 2022-2024. Kami yakin, upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dapat lebih terarah dan berlangsung dengan optimal,” tutur Abdul Haris.

Baca Juga:Minyak Goreng di Pasaran Menipis, Pemko Siantar Operasi Pasar di 8 Kecamatan

Di awal sambutannya, Abdul Haris atas nama Bank Indonesia, mengucapkan terima kasih atas koordinasi dan sinergi yang telah terjalin yang selama ini. TPID Kota Pematangsiantar mampu bekerja bersama secara kompak dan kontributif, sehingga realisasi inflasi Kota Pematangsiantar di tahun 2021 berada pada rentang target inflasi pemerintah yaitu 3 persen (+-1 persen).

“Tentunya hal ini tidak terlepas dari hasil kerja keras Bapak/Ibu sekalian, yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh melaksanakan serangkaian program pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar dengan baik,” ujar Abdul Haris yang mengajak para hadirin untuk memperkuat koordinasi dan sinergitas agar inflasi tetap terjaga seperti halnya tahun lalu atau bahkan lebih baik lagi.

“Hal ini mengingat potensi kenaikan inflasi di tahun 2022 diprediksi akan lebih besar dibanding tahun 2021, seiring dengan peningkatan permintaan dan transaksi masyarakat, serta kenaikan beberapa harga komoditas utama seperti CPO, kedelai, dan minyak dunia. Ini tercermin dari perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar di awal tahun 2022,” tutur Abdul Haris.

Pada periode Januari 2022, kata Abdul Haris, Kota Pematangsiantar mengalami inflasi sebesar 0,96 persen secara bulanan atau mount to mount (mtm) atau mengalami inflasi sebesar 1,9 persen secara tahunan year of year (yoy).

Baca Juga:Rapat Persiapan Pelantikan dr Susanti Dewayani, Pemko Siantar Diundang ke Medan

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode Desember 2021 sebesar 0,85 persen (mtm).

Realisasi tersebut, lanjut Abdul Haris, juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi selama 3 tahun terakhir pada periode yang sama yakni 0,90 persen. Tekanan inflasi pada periode Januari 2022 disebabkan oleh peningkatan daging ayam ras, minyak goreng, ikan lele, rokok kretek filter, dan bawang merah.

“Harga komoditas daging ayam ras naik sebesar 18,33 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,19 persen, disusul naiknya harga minyak goreng sebesar 5,77 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Harga daging ayam ras naik karena kurangnya pasokan daging ayam dalam memenuhi permintaan masyarakat. Harga ayam di Januari 2022 berkisar Rp35.000-Rp38.000 per Kg dari harga sebelumnya Rp30.000-Rp35.000 per Kg,” jelasnya.

Pada kesempatan acara HLM tersebut, Deputi Perwakilan BI Pematangsiantar yaitu Abdul Haris memberikan cinderamata kepada Wali Kota Pematangsiantar H Hefriansyah yang akan berakhir masa kepemimpinannya pada tanggal 22 Februari 2022. Cinderamata berupa susunan uang logam dengan siluet gambar wali kota.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles