7.3 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pemerintah Pusat Tanggung 96,4 Juta Peserta PBI yang Terima Vaksin Covid-19

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar Media Workshop Berbasis Virtual dan Anugerah Lomba Jurnalistik 2020. Salah satu pembicara pada workshop tersebut adalah Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Raden Pardede.

Di hadapan 700 peserta webinar itu, Raden mengatakan, Pemerintah Pusat melakukan dua strategi dalam menghadapi pandemi Covid-19, yaitu dari segi kesehatan. Dimana upaya untuk mengurangi daya virus ini agar tidak berkembang.

Salah satu yang dilakukan adalah penyediaan Vaksin. Sedangkan yang kedua adalah menyelamatkan hidup dengan mata pencaharian yang dimiliki. Seperti pemberian bantuan pada para pelaku usaha UMKM.

Baca Juga:BPJS Kesehatan Gelar Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik 2020

“Disinilah, peran BPJS diperlukan dalam hal strategi yang pertama yaitu kesehatan. Nantinya, BPJS akan memberikan data-data warga yang tidak mampu yang menggunakan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI),” ucapnya, Kamis (22/10/20).

Nantinya, kata pria kelahiran Sumatera Utara ini, penerima Vaksin Covid-19 akan terbagi atas dua kelompok, yaitu masyarakat kelompok menengah ke atas dan masyarakat kelompok menengah ke bawah.

Pada kelompok yang pertama, ia menyarankan untuk melakukan vaksinasi secara mandiri atau bayar sendiri untuk pembelian vaksin tersebut.

Baca Juga:Soal Perubahan Kelas, BPJS Kesehatan Siantar Tunggu Pusat

“Pemerintah melihat pada kelompok menengah ke bawah seperti masyarakat yang tergolong miskin atau tidak mampu akan diberikan gratis, termasuklah peserta BPJS PBI tadi,” tegas dia.

Saat ini, pemerintah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk menyisir data-data tersebut. Sebenarnya, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) secara tidak langsung membantu program pemulihan ekonomi nasional. BPJS juga menjadi salah satu pipa program penanganan Covid-19 saat ini.

“Kalau masyarakat ini tidak sehat maka akan sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Dengan adanya jaminan sosial kesehatan ini, kita akan lebih merasa memiliki semangat untuk maju lagi. Jadi, kesehatan itu menjadi pilar penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Raden. (yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles