23.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Pasien Paru Probable Covid-19 Meninggal Di RSUD Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Seorang pasien pengidap penyakit paru-paru, yang meninggal dunia di RSUD dr Djasamen Saragih, dimakamkan di areal pemakaman mayat tak dikenal atau Mr X maupun Mrs X, Selasa (1/9/20).

Informasi dihimpun, pasien tersebut meninggal dunia, pada Senin (31/8/20) malam sekira jam 19.00 WIB, yaitu satu jam setelah berada di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar tersebut.

Pasien yang meninggal dunia tersebut adalah seorang pria berusia 62 tahun, berinisial JS, warga Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar. Setelah meninggal, ia dinyatakan probable Covid-19. Probable Covid-19 adalah orang sakit tapi para ahli ragu menyimpulkan hasilnya.

Baca juga: Tiga Pegawai Puskesmas Siantar Positif Covid-19

Menurut pengakuan istri almarhum kepada para awak media, suaminya mengidap penyakit paru-paru dan telah bolak-balik berobat ke Penang di ‘Negeri Jiran’ Malaysia. Belakangan, penyakit almarhum kambuh dan sempat dirawat selama dua hari di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar.

Dari rumah sakit swasta tersebut, suaminya sudah diijinkan pulang. Namun dua hari setelang pulang, yakni pada Senin (31/8/20), suaminya merasa sesak. Dan kemudian dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih, namun sekitar satu jam kemudian suaminya menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah meninggal dunia, jenazah suaminya akan dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di lahan pemakaman mayat tak dikenal yang tak jauh dari RSUD dr Djasamen, yakni di Jalan Vihara Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar.

Padahal sebelumnya almarhum belum dilakukan pemeriksaan rapid test maupun swab test. “Belum ada rapid test dan swab belum, masa langsung dibilang Covid-19. Itu yang kita sesalkan sudah langsung di bilang Covid-19,” kata istri almarhum kepada awak media.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dr Ronald Saragih kepada awak media yang mengkonfirmasi melalui telepon, mengatakan bahwa kemungkinan Covid-19 penatalaksanaan (Pemakaman)-nya memang demikian.

“Kita tidak bilang itu Covid-19, tapi probable (kemungkinan) Covid-19. Dan probable (kemungkinan) Covid, penatalaksanaannya begitu. Bukan swab atau rapid yang jadi pegangan, dia (almarhum) sudah dironsen, dokter yang menyatakan probable Covid. Probable Covid, Suspek Covid, penatalaksanaannya begitu,” terangnya.(ferry/hm09)

Related Articles

Latest Articles