9.4 C
New York
Saturday, May 11, 2024

MUI Kota Siantar Gelar Seminar Bahaya Narkoba dan Covid-19

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pimpinan Cabang (PC) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar menggelar seminar terkait peningkatan pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba dan pencegahannya, serta tata cara memperkecil penularan wabah Covid-19, Sabtu (11/9/21).

Seminar yang digelar di Gedung MUI Jalan Kartini Kota Pematangsiantar difasilitasi Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama PC MUI Kota Pematangsiantar, serta Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama PC MUI Kota Siantar, Arif Siregar sebagai ketua panitia seminar.

Dalam seminar, Ketua Panitia Seminar, Arif Siregar yang didampingi sekretaris panitia, Zulkifli Lubis menyampaikan dengan seminar tentang bahaya narkoba dan tata cara memperkecil penularan wabah Covid-19 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman remaja Islam sebagai generasi muda bangsa untuk menghindari narkoba.

Baca juga: MUI Siantar: Tes Swab Tetap Boleh Dilaksanakan Saat Berpuasa

Dikatakannya, sekitar 40 remaja Islam dari Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Pematangsiantar dan remaja Islam yang hadir diberikan pemahaman tentang Covid-19, dan tata cara menekan penyebaran Covid-19 di Kota Siantar.

“Agar anak muda betul-betul disiplin, dan tidak terlibat narkoba. Lalu menjadi garda terdepan untuk membantu BNN dan polisi dalam memberantas narkoba. Serta, remaja Islam juga bisa menekan penyebaran Covid-19,” ucap Arif Siregar.

Tampak hadir sebagai nara sumber Kepala BNN Kota Pematangsiantar Tuangkus Arianja, Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar AKP Kristo Tamba, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar dan Farhan Zamzamy dari Gerakan Nasional Anti Narkoba MUI Kota Pematangsiantar.

Sementara itu, Ketua PC MUI Kota Pematangsiantar M Ali Lubis, menyampaikan arahan dan bimbingan tentang bahaya narkoba dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes). “Untuk menghindari Covid-19, kita harus menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan memakai masker,” kata M Ali Lubis dalam seminar.

Baca juga: BNN Minta Jurnalis Publikasikan Bahaya Narkoba

Dia juga menyebutkan, Indonesia membutuhkan pemimpin cerdas dalam memerangi penyalagunaan dan peredaran narkoba. Apalagi kondisi saat ini, Indonesia darurat narkoba. Sehingga diperlukan kerja sama dalam pemberantasan narkoba.

Terkait bahaya narkoba, M Ali Lubis mencontohkan kasus pembunuhan Ketua PC MUI Labuhanbatu Utara. Dimana, Ketua MUI Labura itu dibacok hingga tangannya putus oleh oknum yang sebelumnya melakukan kejahatan mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

Untuk itu, remaja Islam yang menjadi peserta seminar diharapkan mampu menerapkan hasil diskusi di kalangan masyarakat. “Jadi anak-anak ikuti aturan dan dengan MUI harus bersama-sama memberantas narkoba. Karena MUI tenda besar rumah Islam. Sehingga, jangan sampai masuk yang tidak baik ke bangsa ini,” pinta M Ali Lubis.

Sementara itu, Farhan Zamzamy lembaga Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar-MUI) menyebutkan lembaga itu lahir pada September 2016. Dan lembaga itu menjadi salah satu lembaga otonomi di DP MUI yang kini telah terbentuk di tingkat provinsi dan kabupaten kota termasuk di Kota Pematangsiantar.

Baca juga: Taruna Akmil dan Akpol Penyuluhan Bahaya Narkoba di Desa Rantau Panjang

Tujuannya, katanya dapat menghimpun dan mengaktualisasikan potensi ormas remaja, pelajar dan mahasiswa untuk menjadi ujung tombak pencegahan peredaran dan penyelagunaan narkoba.

“Sekaligus menjadi benteng kokoh umat islam dan bangsa dalam mencegah merasuknya narkoba ke sendi-sendi kehidupan kaum muda dan masyarakat,” tandas Farhan Zamzamy dalam seminar yang menerapkan prokes ketat tersebut. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles