Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kasipidsus Kejari Pematangsiantar, Dostom Hutabarat mengatan, penanganan kasus dugaan korupsi di Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha (PD-PAUS) hingga kini masih terus berjalan.
“Kasusnya sudah kita gelar dan sudah kita sampaikan kepada pimpinan. Ini loh pak hasil dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan hitungannya. Sudah kita sampaikan,” ujar Dostom dikonfirmasi wartawan, Sabtu (19/12/20).
“Selama pimpinan lama meninggal, kan digantikan Plt itu dan kami tidak terlalu ke situ juga, kami masih fokus penuntutan Posma,” katanya.
Baca Juga:Â Ini Alasan DPRD Usulkan Ranperda Pencabutan Perda PD PHJ dan PD PAUS
Lanjut Dostom, kemungkinan besar tahun depan pihaknya akan kembali melakukan gelar. Kebetulan kasusnya menjadi supervisi dalam artian, sudah lebih dari setahun.
“Nantilah, tahun depan kita paparkan. Kebetulan pimpinan masih ada menyelesaikan urusannya di Jambi,” katanya.
Pada 26 Agustus 2020, Kasi Intelijen Kejari Siantar BAS Faomasi Jaya Laia ada menjelaskan, bahwa mantan Dirut PD-PAUS, inisial HS belum ditahan lantaran penyidik Kejari Siantar masih mengumpulkan bukti.
Baca Juga: Prihatin, Kyan Ulos ‘Korban’ PD PAUS Harapkan Perhatian Pemerintah
“Jadi setelah hasil audit dari BPKP Sumut tentang kerugian negaranya, kita di sini mengumpulkan bukti-bukti sebelum bisa kita lakukan penahanan,” ujar BAS Faomasi Jaya Laia ketika itu.
Dikatakan lagi, penahanan dilakukan nantinya akan menimbulkan tergangguannya penyidik mengumpulkan bukti-bukti. Maksudnya, lanjut dia, bila tersangka ditahan, maka penyidik mau tak mau akan berpacu dengan waktu karena hal ini diatur dalam undang-undang.
“Kita tidak bermaksud untuk memendam kasus ini, ya. Biar masyarakat juga bisa memahami prosesnya,” ujar Laia.
Saat disinggung sudah berapa persen penyidikan kasusnya berjalan? Hal itu katanya dapat dipersentasekan penyidik. Hanya katanya, dugaan korupsi dana penyertaan modal tahun 2014 di PD PAUS akan dirampungkan.(hamzah/hm02)
