16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Ini Kiat Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan masyarakat, namun juga bagi perekonomian bangsa. Termasuk berdampak pada berbagai lini kehidupan, salah satunya aktivitas para pelaku bisnis usaha kecil dan menengah atau UKM.

Tidak hanya omzet yang menurun, beberapa usaha bahkan harus gulung tikar karena tidak lagi sanggup mencukupi ongkos produksi. Pelaku usaha harus memutar otak memikirkan strategi terbaru untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Seperti cerita dari R Panggabean, pelaku usaha pakaian bekas layak pakai ini menganggap virus corona menghambat proses bisnisnya yang biasanya dilakukan dengan bertatap muka menjadi sulit dilakukan.

Baca Juga:Di Tengah Pandemi Covid-19, PLN Berhasil Capai Penjualan Rp205,1 Triliun

“Keuangan usahaku pun jadi terganggu karena menurunnya pendapatan dan menyebabkan keseimbangan usahaku terganggu. Aku beralih jualan telur ayam ras,” ujarnya, Minggu (1/11/20).

Katanya, hal ini dilakukannya untuk tetap bertahan hidup dan bisnis terus berjalan. Dalam situasi sulit seperti ini siapapun kini dituntut untuk memiliki daya kreatif yang tinggi agar tetap bertahan.

Hal serupa juga dilakukan oleh pemilik warung Kopi Marwah yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani ini. Sang pemilik yang sering dipanggil Wak Marwah, menyulap warung kopinya juga menjadi tempat usaha yang sedang tren saat ini, yakni tanaman hias dan pernak-perniknya seperti aneka pot, turut dijualnya.

“Agar bisa tetap bertahan di tengah wabah yang belum ketemu titik terangnya hingga saat ini. Apa saja kami jual, yang penting bisa bertahan hidup dimasa pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga:Awas! ISIS Masih Bergerak Meski di Tengah Pendemi Covid-19

Saat ini, lanjut dia, agar bisnis tetap bisa bertahan, usahanya perlu memutar otak dan melakukan sejumlah strategi guna menyesuaikan dengan keadaan yang tengah terjadi.

Sebelumnya, dia berjualan masker kain. Katanya, penjual masker sudah banyak, selain itu masyarakat pun sudah banyak yang memiliki masker lebih dari satu.

Penjualan secara online tentunya menjadi andalan para pebisnis ketika masyarakat berdiam diri di rumah. Seperti yang dilakukan Mariyani.

Mariyani, sebelumnya memiliki usaha salon kecantikan. Namun, sejak wabah virus corona melanda dunia dan telah mengguncang kehidupan usahanya pula. Kini, ia harus memutar otak agar aliran kas tetap berjalan dan menghidupi dua buah hatinya.

“Sejak ada corona ini, salonku bablas tak ada pemasukan. Biasanya, sehari bisa kantongi ratusan ribu, sekarang sudah hebat kalau bisa dapat seratus ribu saja,” ucapnya.

Baca Juga:Nikah Saat Pendemi, Ini Cara Beritahu Teman atau Keluarga Tidak Bisa Hadir

Akhirnya, ia memberanikan diri buka usaha lain yakni jualan makanan apa saja, mulai dari lontong sayur, tape, risol, bubur ayam dan masih banyak lagi. Kesemuanya ia jual melalui online. Mariyani berharap adanya layanan online tersebut agar usaha yang dijalankannya dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Apa yang dilakukan para pelaku usaha tadi adalah bentuk kreativitas kiat bertahan hidup di masa pandemi Covid-19, yang patut dijadikan pelajaran. Mereka menyadari kondisi saat ini bukan situasi biasa. Bahkan, mereka mengabaikan gengsi, melakukan begitu banyak upaya berjuang untuk  menghasilkan uang.

Meski pemerintah telah menyiapkan stimulus berupa bantuan modal yang bertujuan dapat membantu pelaku usaha mikro yang terdampak Covid-19, agar tetap dapat menjalankan usahanya. Tapi, menurut mereka, sama sekali belum mendapatkan bantuan tersebut.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles