10.7 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Implementasi Merdeka Belajar Timbulkan Mata Pelajaran Baru, Simak Penjelasan Disdik Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Berdasarkan kalender pendidikan Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar tahun ajaran baru 2022/2023 sudah mulai digelar. Pada tahun ajaran baru ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan produk baru sebagai bahan ajar yakni Kurikulum Merdeka Belajar.

Namun, banyak para orang tua berpikir bahwa penambahan tersebut mengakibatkan beban anak-anak di sekolah akan bertambah. Artinya, pada tahun ajaran baru ini akan ada tambahan mata pelajaran baru pula.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar Kusdianto melalui Kabid PAUD dan Pendidikan Menengah Lusamti Simamora mengatakan, sebenarnya tidak ada tambahan mata pelajaran baru. Hanya pengembangan Kurikulum Merdeka. Itulah yang dinamakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Baca Juga:Pimpin Upacara HKN dan Hardiknas, Bupati Asahan Berharap Merdeka Belajar Terwujud

“Bukan tambahan mata pelajaran, namun ada pembaruan saja. Mungkin ini yang disalah tafsir. Secara globalnya adalah penerapan kurikulum baru di tahun ajaran baru ini,” kata Lusamti, Rabu (13/7/22).

Dia menjelaskan, Kurikulum Merdeka ini dikembangkan sebagai kerangka belajar kurikulum yang lebih fleksibel. Saat ini, mulai tahun 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing.

Di dalam IKM tersebut sekolah diberi kebebasan untuk menentukan kurikulum yang akan dipilih. Yaitu pertama, kurikulum 2013 secara penuh, kedua kurikulum darurat,  di mana kurikulum 2013 yang disederhanakan, ketiga kurikulum merdeka.

Baca Juga:Disdik Siantar Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

“Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, sesuai kebijakan dari Kemendikbudristek yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum. Silakan untuk memilih dari ketiga kurikulum tersebut,” jelas dia.

Lusamti juga menambahkan pada Kurikulum Merdeka Belajar itu masih tetap menerapkan kurikulum 2013, hanya saja pola pelaksanaannya sudah banyak yang berubah, lebih banyak menyesuaikan keadaan daripada sekolah tersebut.

Tidak hanya itu, kata dia, Kurikulum Merdeka juga memfokuskan pada pengembangan karakter, kompetensi peserta didik, dan materi esensial. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Baca Juga:Ini Strategi Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

“Sekolah ada barometer penilaiannya. Setiap sekolah sudah memiliki “Rapor Pendidikan”. Nanti sekolah tersebut akan tampak di mana kelemahannya dan keunggulannya,” sebut Lusamti.

Di Kota Pematangsiantar, katanya, baru sekitar 80 sekolah dari tingkat SD hingga SMP yang mulai melaksanakan program Merdeka Belajar ini. Dan itu sudah memiliki surat ketetapan (SK) dari Kemendikbud. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles