19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Di Masa Pandemi Covid-19 Stok Darah Menipis, PMI Siantar Hanya Bisa Melayani 50 Persen dari Kebutuhan Pasien

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Di masa pandemi Covid-19 ini, Palang Merah Indonesia (PMI) mengalami kekurangan stok darah. Padahal, jumlah pasien yang membutuhkan donor darah meningkat, tapi jumlah pendonor berkurang drastis.

Kepala Markas PMI Pematangsiantar Irwansyah Damanik mengatakan, masyarakat khawatir untuk melakukan donor darah di masa pandemi ini. Menurut masyarakat, jika donor darah maka imunitas dalam tubuhnya akan berkurang. Tentu saja pikiran seperti ini salah. Karena setiap ingin mendonorkan darah pasti akan diperiksa Hemoglobin (Hb) orang tersebut.

“Ada pemeriksaan terlebih dahulu kami lakukan sebelum seseorang mendonorkan darahnya. Justru sebaliknya, kita bisa lihat sekarang kan aktivitas di luar dibatasi, dimana WFH diberlakukan, PJJ bagi para pelajar. Di pandemi ini orang kurang beraktivitas, maka Hb nya semakin tinggi,” ujarnya pada Mistar, Selasa (2/3/21).

Baca Juga:Berpesta Di Restoran Saat Pandemi, Dua Menteri Yordania Dipecat

Dia juga menambahkan, sebelum menjadi calon pendonor, para peserta harus melalui tahapan screening petugas PMI guna mengetahui perkembangan kesehatan mereka. Dengan begitu, proses donor dapat berlangsung dengan aman dan sehat.

Irwansyah menyebutkan, PMI telah menetapkan protokol kesehatan dan prosedur donor darah di tengah pandemi Covid-19 demi menjaga keamanan dan keselamatan pendonor, dan petugas kesehatan.

“PMI terus melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan darah saat ini. Yang kini kami lakukan upaya jemput bola. Soalnya, PMI hanya bisa melayani 50% saja dari kebutuhan. Itu makanya, kebutuhan darah dipenuhi dengan donor pengganti. Dibantu para keluarganya untuk hadir mendonorkan darahnya pada pasien tersebut,” jelas dia.

Setiap harinya, ujar Irwansyah, PMI menyediakan 30 kantong darah untuk daerah Kota Pematangsiantar. Dan yang paling banyak diminati adalah golongan darah jenis O, sedangkan yang paling sulit didapatkan itu adalah golongan darah jenis AB.

Baca Juga:Pandemi Covid-19, Sampah Medis Meningkat 30 Persen di Siantar

“Kita juga tidak mau terus menerus mengambil darah dari masyarakat, sebab tergantung dari stok darah jenis apa yang kosong dan banyak diminati. Sebab, darah itu ada batas waktunya hanya sampai 28 hari sejak darah diterima. Sayangkan kalau tidak dipakai, harus dibuang atau kita musnahkan,” tegas Irwansyah.

Sebelum masa pandemi, kebutuhan darah didapat dari kegiatan donor darah di lapangan. Tapi setelah pandemi, acara berkumpul banyak ditiadakan, instansi tidak lagi banyak datang, baik dari karyawan dan mahasiswa atau masyarakat umum yang datang pastinya, hal ini menyulitkan PMI.

Oleh karena itu, PMI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendonorkan darah agar bisa membantu pasien dengan penyakit yang membutuhkan transfusi darah secara rutin. Dan masyarakat tidak usah takut tertular Covid-19 ketika mendonor di unit donor darah PMI di Kota Pematangsiantar. PMI telah menetapkan protokol kesehatan dan prosedur donor darah.(yetty/hm9)

Related Articles

Latest Articles