12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pandemi Covid-19, Sampah Medis Meningkat 30 Persen di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Selama masa pandemi Covid-19 merebak, sejak Maret 2020 sampai sekarang, volume sampah medis meningkat 30 persen di Kota Pematangsiantar. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto Setiawan, saat dikonfirmasi mengenai volume sampah medis di masa pandemi Covid-19, Kamis (25/2/21).

“Semasa pandemi Covid-19 ini, volume sampah medis kita meningkat sekitar 30 persen. Sampah medis di tengah pandemi yang paling banyak itu adalah masker bekas,” ungkapnya.

Setelah masker bekas, kata Dedy, yang paling banyak kedua itu adalah sarung tangan bekas, kemudian jarum suntik bekas, ampul bekas, plester bekas, kapas bekas, tisu bekas, infus bekas dan alat pelindung diri (APD) bekas.

Baca juga: Limbah Medis di Siantar Capai Hampir 3 Ton Selama Pandemi Covid-19

“Selama pandemi (Maret-Desember) tahun 2020, sampah medis dari RSUD dr Djasamen Saragih saja kalau tak salah sebanyak sekitar 4,7 ton. Itu baru dari satu rumah sakit saja,” ungkap Dedy yang mengaku kurang ingat volume sampah medis dari rumah sakit lainnya yang ada di Kota Pematangsiantar.

Saat itu, Dedy mengimbau masyarakat Kota Pematangsiantar agar tidak membuang sampah medis secara sembarangan. “Masker yang mau dibuang itu harus dirobek atau dipotong-potong, lalu dikemas rapi sebelum dibuang ke tempat sampah. Ini untuk menghindari penyalahgunaan masker yang telah dibuang,” tukasnya.

Ketika ditanya bagaimana cara Dinas Lingkungan Hidup memusnahkan sampah medis, Dedy bilang mereka tidak bisa memusnahkannya. “Kami nggak bisa memusnahkan. Karena memang ada transporter yang langsung berhubungan dengan rumah sakit,” ujarnya. (ferry/hm09)

Related Articles

Latest Articles