12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Ayam Potong Dan Cabai Mahal, Pengusaha Ayam Geprek Meradang

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga komoditas naik menjelang Natal dan Tahun Baru saat ini. Seperti halnya dua komoditas seperti daging ayam dan cabai yang semakin mahal di Pasar Horas, Kota Pematangsiantar.

Pantauan di Pasar Horas, Selasa (22/12/20) sekira pukul 13.14 WIB, meski tak begitu ramai, harga daging ayam potong mencapai Rp36 ribu per kilogram. Naik dari harga semula pada minggu lalu sekitar Rp28 ribu per kilogramnya.

Pedagang ayam, Suparmin (45) misalnya, menyampaikan bahwa harga daging ayam naik disebabkan stok ayam potong turun. Sama seperti di Simalungun, stok ayam sedikit. Guna memenuhi dagangannya, Suparmin terpakasa mengambil ayam di Kota Binjai dengan ongkos yang bertambah.

Baca juga: Pedagang Mengeluh, Harga Ayam Potong Tembus Rp35.000 di Medan

“Harga daging ayam ini bisa naik lagi pas puncak Tahun Baru. Bisa Rp40 ribu harganya, seperti tahun kemarinkan naik segitu harganya. Naiknya harga lantaran sedikit pemasokan bibit ayam sehingga stok menipis. Kalau ngambil dari Binjai, menambah ongkos. Makanya harga naik,” ungkapnya.

Akhir-akhir ini ikan laut sedikit. Peminat ayam bertambah. Namun untuk ketersediaan stok daging, Suparmin pastikan aman. Dimana pembeli hanya konsumsi rumah tangga, dalam satu hari penjualan ayamnya mencapai 60 Kg.

Lain daging ayam, lagi lagi cabai. Untuk cabai merah dalam kategori eceran berkisar Rp48 ribu dan saat ini menyentuh di kisaran harga Rp52 ribu per kilogramnya. Kenaikan dimulai 19 Desember lalu dan kini harga telah mencapai Rp58 ribu.

“Naiknya drastis, banyaknya kebutuhan. Kemudian banyak permintaan konsumen, di satu sisi lagi hasil produksi pertanian berkurang di musim hujan,” ucap Soise (34) pedagang cabai.

Hasil produksi pertanian berkurang, disampaikan Soise lagi bahwa pertanian didaerah Tanah Jawa dan Hatonduan Kabupaten Simalungun, banyak alami kerusakan. Pasokan cabai semakin menipis. Sedangkan peminat menjelang natal, semakin bertambah.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai Tembus Rp48 Ribu per Kg

“Meski pasokan menipis, kita usahakan stok ada terus. Apalagi permintaan dari rumah makan, hotel dan restoran di Siantar-Simalungun. Bahkan mereka belanja mencapai pembelian yang sangat besar, yaitu 5 Kg ke atas,” pungkas Soise.

Kenaikan harga komoditas tersebut juga berimbas pada pengusaha makanan yang banyak menggunakan bahan dasar cabai dan daging ayam seperti pengusaha ayam geprek. Dengan mahalnya harga cabai, sambal pada makanan tersebut yang bahan cabai dikurangai. Biasanya ada level pedas tertentu dan kini dikurangi jumlah cabainya hingga level kepedasan itu berkurang.

“Biasa untuk tingkat kepedasan cabai ayam geprek bermacam-macam. Paling pedas level 3, karena harga cabai naik. Kita sediakan level 1 saja. Cemana lagi coba, tidak mungkin kita naikkan harga penjualan, langganan bisa lari,” ungkap Ihya penanggung jawab usaha Ayam Geprek Idola. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles