9.6 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta

Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menelusuri temuan kandungan parasetamol yang tinggi di air laut Teluk Jakarta. Termasuk, dampak parasetamol bagi kelestarian laut.

“Nanti kita dalami, telusuri di mana sumbernya, dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu,” kata Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan saat dihubungi, Jumat, 1 Oktober 2021.

Yogi mengatakan kandungan parasetamol di laut masuk kategori pencemaran. Kandungan tersebut berada tidak pada tempatnya.

Baca juga: Deterjen Ramah Lingkungan

“Apapun yang tidak pada tempatnya, yang melebihi kadarnya di suatu tempat tergolong pencemaran,” ujar dia.

Yogi mengatakan Dinas LH DKI selama ini tidak meneliti kandungan parasetamol di laut Jakarta. Dinas LH biasanya meneliti kadar logam berat dan biological oxygen demand (BOD).

“(Parameter) itu yang umum dipakai untuk memantau kualitas air laut. Kalau parasetamol bukan parameter yang standar,” ujar dia.

Yogi mengapresiasi para peneliti yang mau mendalami kualitas air laut. Bahkan, lebih spesifik hingga meneliti kandungan parasetamol.

Yogi menyebut pencemaran bisa berdampak pada biota laut, seperti teracuni. Namun, Dinas LH DKI bakal meneliti lebih lanjut ihwal sumber dan dampak parasetamol di laut.

Baca juga: Perusahaan Ini Diduga Buang Limbah Ke Sungai Deli

Akun Twitter Ahmad Pathoni, @apathoni, mengunggah tangkapan layar salah satu penelitian dari situs Science Direct. Tangkapan layar berisi bagian abstrak penelitian yang menyebut kandungan parasetamol di Angke sebanyak 610 nanogram per liter (ng/l) dan Ancol 420 ng/l.

Penelitian itu tertuang di Marine Pollution Bulletin volume 169 pada Agustus 2021. Tim penelitinya, yakni Wulau Koagouw, Zainal Arifin, George W. J Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka dari berbagai latar belakang. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles