7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Covid-19 Varian Delta Cepat Menyerang Anak-anak, Ridwan Kamil: Anak-anak agar Betul-betul Dijaga

Bandung, MISTAR.ID

Ancaman virus baru bernama Covid-19 varian delta telah masuk ke Indonesia dan menyebar di 6 provinsi. Salah satu di Jawa Barat, dan cepat disikapi Gubernurnya, Ridwan Kamil.

Kepada para orang tua, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berpesan, agar benar-benar menjaga anak-anak dari penularan Covid-19 itu.

“Daya tularnya lebih banyak, sehingga saya titip para orang tua, anak-anak ini betul-betul dijaga. Karena beberapa daerah, varian delta ini juga cepat menyerang anak-anak,” kata dia, Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: Varian Delta Sudah Tersebar di 6 Provinsi di Indonesia, Kemenkes Minta PPKM Diperketat

Ridwan Kamil tidak memerinci kasus Covid-19 varian delta di kelompok anak-anak. “Intinya anak-anak ada yang terpapar dari ibunya. Kemarin saya cek di Bandung, dia melahirkan dari ibu yang terpapar, anaknya juga terpapar,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan varian delta tersebut saat ini ditemukan di dua daerah. “Ada di Karawang, ditemukan ada di Depok,” kata dia.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan tracing untuk Covid-19 varian delta tengah dilakukan. Meski demikian, ia menyatakan belum mendapat laporan soal temuan kasus dari varian tersebut.

Baca Juga: Wanita Tertua di Dunia Berumur 124 Tahun Divaksinasi Covid-19

Sebelumnya, Daud mengatakan, Jawa Barat mengirim 110 sampel usap pasien Covid-19 untuk menjalani pemeriksaan genom sequencing di Balitbangkes Kementerian Kesehatan. “Itu 65 sampel dari Labkes provinsi, dan 35 dari Bandung,” kata dia, Senin, 22 Juni 2021.

Daud mengatakan puluhan sampel tersebut dipilih dari sejumlah kategori. Diantaranya pasien Covid-19 yang masih berusia balita. “Sekarang lagi banyak menyerang anak-anak,” kata dia.

Baca Juga: Virus Corona Bermutasi Cepat Kemungkinan Perlama Pandemi

Sejumlah kategori sampel usap pasien lainnya juga dikirim untuk pemeriksaan genome sequencing. Diantaranya sampel pasien yang 3 kali terpapar Covid-19, sampel pasien dari fasilitas Puskesmas yang mengalami lonjakan jumlah pasien, serta pasien yang sudah menerima vaksin Covid-19 tapi masih tertular.

Daud mencontohkan, pasien yang 3 kali terkena Covid-19 itu termasuk yang dicurigai terpapar varian baru. Ia mengatakan khusus untuk pasien yang sudah menerima vaksin Covid-19 tapi tertular umumnya tanpa gejala, atau bergejala ringan.

“Kena (Covid-19 varian delta) delta pun tidak separah yang tidak di vaksin, gejalanya ringan,” kata dia. Daud mengatakan belum seluruh hasil pemeriksaan genom sequecing tersebut rampung.(tempo/hm02)

Related Articles

Latest Articles