10.2 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Wanita Tertua di Dunia Berumur 124 Tahun Divaksinasi Covid-19

New Delhi, MISTAR.ID

Wanita tertua di dunia dari India berusia 124 tahun akhirnya mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Menurut laporan di India, petugas medis menemukan nama Rehtee Begum ketika pergi dari rumah ke rumah untuk menjalankan program vaksinasi Covid-19 kategori usia lansia.

Begum memberitahu mencatatkan usia 124 tahun, 7 tahun lebih tua dari Kane Tanaka, seorang wanita tertua dari Jepang yang berusia 117 tahun, seperti yang dilansir dari Metro.co.uk pada Jumat (4/6/21).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Tembus 28 Juta

Begum juga 2 tahun lebih tua dari Jeanne Calment, seorang wanita Perancis yang meninggal pada usia 122 pada 1997, yang secara resmi diakui sebagai yang tertua yang pernah ada.

Begum tinggal di distrik Baramulla di Jammu dan Kashmir. Ketika petugas mengunjungi rumahnya, ia menunjukkan kartu ransum kepada petugas vaksinasi, yang menunjukkan kebenaran 124 usianya.

Belum ada konfirmasi resmi tentang usianya tetapi petugas kesehatan cukup puas untuk merilis informasi bahwa telah membantu vaksinasi tertua di dunia tersebut. Seorang dokter mengkonfirmasi bahwa Begum telah diberi suntikan vaksin Covid-19 pada Rabu (2/6/21) di unit inokulasi bergerak, seperti yang dilakukan departemen informasi wilayah tersebut.

Baca Juga: Varian Hibrida Covid-19 India-Inggris Terdeteksi di Vietnam

India telah mengalami gelombang infeksi Covid-19 setelah menghancurkan dalam beberapa bulan terakhir.

Peningkatan kasus Covid-19 dipicu oleh mutasi pada virus corona, yang sekarang dikenal sebagai varian Delta, yang telah melakukan menyebar ke seluruh dunia.

Negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar ini telah secara resmi mencatat lebih dari 340.000 kematian akibat Covid-19, tetapi diyakini jumlah korban tewas sebenarnya bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Wakil Duta Besar RI untuk India Meninggal Terpapar Covid-19

India mencatat 131.000 kasus baru Covid-19 pada 3 Juni, turun dari lebih dari 400.000 sehari pada puncak puncak Mei.Memvaksinasi populasi besar negara itu merupakan tantangan logistik yang monumental.

Perdana Menteri Narendra Modi dan pemerintahnya telah dikritik oleh Mahkamah Agung India atas kurang cepatnya peluncuran vaksin Covid-19, menurut BBC.

Sementara itu, kritikan juga muncul untuk penggunaan aplikasi seluler untuk mendaftar suntikan vaksin Covid-19 telah diperdebatkan di negara dengan daerah pedesaan yang luas. Selain itu, masyarakat juga mengkritik keputusan untuk membuat beberapa orang yang lebih muda membayar untuk vaksin Covid-19.(Kompas/hm13)

 

Related Articles

Latest Articles