18.4 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Banyak Pemudik Lolos, Hati-hati Peluang Covid-19 Berpesta Lagi

Jakarta, MISTAR.ID
Meskipun polisi sudah diterjunkan di berbagai pos untuk menghalau balik arus keluar dari Jakarta, tetap saja ada yang lolos. Pengendara sepeda motor hingga travel gelap banyak juga yang bisa menghindari kejaran aparat.

Berdasarkan angka dari Polda Metro Jaya, sudah ada 1,2 juta orang yang keluar dari Jakarta lewat tol. Sementara itu yang menggunakan sepeda motor mencapai lebih dari 300 ribu. Sehingga kalau ditotal sudah ada lebih dari 1,5 juta orang eksodus dari ibu kota.

Hasrat untuk bersilaturahmi dengan sanak famili di kampung halaman tampaknya sudah tak terbendung lagi hingga kebijakan larangan mudik pun diterjang. Ternyata, tidak sedikit juga yang meninggalkan ibu kota dalam beberapa hari terakhir.

Jika dibandingkan dengan angka dalam kondisi normal sebelum pandemi tentu sangatlah kecil angka tersebut karena baru sekitar 10% saja dari total pemudik. Namun dalam kondisi pandemi tentu saja hal tersebut sangatlah mengkhawatirkan.

Baca Juga:ASN Pemko Medan Dilarang Mudik dan Menambah Libur

Apalagi saat diinspeksi di beberapa pos tercatat ada 4.123 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut didapat dari melakukan testing ke 6.742 orang di 381 lokasi operasi Ketupat. Artinya tingkat kasus positifnya mencapai 61%.

Terlepas dari tingkat akurasi kit yang digunakan, adanya arus mudik yang masif memang perlu dikhawatirkan. Bagaimanapun juga setiap orang berpeluang untuk menjadi penyebar (spreader) virus Corona ke daerahnya masing-masing.

Apabila hal ini terjadi tentu saja dampak yang dirasakan bisa semakin parah. Memang benar, tren kasus infeksi harian dan positivity rate di RI menurun. Namun bukan jaminan kalau sudah turun bisa kebablasan walaupun vaksinasi juga sudah digeber.

Bukti nyatanya adalah India. Sebagai negara dengan penduduk terbesar kedua di dunia setelah China, gelombang kedua Covid-19 yang menghantam India sejak bulan Maret jauh lebih parah dari gelombang pertama.

Baca Juga:Dampak Larangan Mudik, Aktivitas Penyeberangan di Pelabuhan Tigaras-Simanindo Sepi

Pada September lalu, kasus infeksi harian di Negeri Bollywood mencapai peak di angka hampir 90 ribu kasus per hari. Setelahnya kasus melandai. Namun kali ini jumlah kasus baru sudah tembus angka 400 ribu per hari. Artinya dalam waktu singkat kasus sudah menyebar dan meluas dengan laju hampir 5x dari awal.

Walaupun kasus ini dikaitkan dengan temuan mutan baru virus Corona, tetapi masih dibutuhkan bukti lebih lanjut. Banyak pihak yang menyalahkan bahwa tsunami Covid-19 di India disebabkan oleh perkumpulan acara keagamaan dalam jumlah yang masif, dibukanya tempat-tempat umum hingga masalah pemilihan umum.

Kondisi di India tentu saja sangat mengenaskan. Tingkat keterisian kamar rumah sakit mencapai lebih dari 75% di Mumbai, Delhi hingga Ahmedabad pada minggu terakhir April. Hampir 100% kamar ICU diisi oleh pasien penderita Covid-19.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles