10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Wali Kota Medan Ngadu ke Gubsu, Jatah Vaksin Selalu Dipotong Dinkes

Medan, MISTAR.ID

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengadu ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, karena jatah vaksin untuk Pemko Medan selalu kurang dari yang seharusnya.

Menurut Bobby, jatah vaksin yang dikirim Kementerian Kesehatan untuk Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan Sumut selalu dipotong. Hal ini diungkap Bobby dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penanganan Covid-19 di Rumah Dinas Gubernur di Medan, Jumat (29/10/21).

“Misalnya, jatah Kota Medan 50 ribu, namun yang diberikan hanya 30 ribu,” kata Bobby. Wali Kota Medan ini mengaku, mengetahui hal tersebut saat mereka mempertanyakan langsung masalah kelangkaan vaksin di Medan, beberapa waktu lalu ke Kemenkes.

Ternyata setiap kabupaten atau kota sudah mendapat jatah masing-masing oleh Kemenkes. Alokasinya juga sudah dirinci. Hanya saja, saat vaksin didistribusikan, tak semua jatah disalurkan ke kabupaten atau kota.

Baca Juga:Wali Kota Medan Sampaikan Keluhan Pada Mendikbud Ristek Tentang 55 Guru SD Penggerak yang Diblokir

Bobby yakin, masalah dipotongnya jatah vaksin itu bukan hanya terjadi di Medan. Ada kemungkinan hal serupa juga terjadi di daerah lain di Sumut. Apalagi, kejadian serupa bukan hanya terjadi sekali dua kali, tetapi berkali-kali.

Untuk itu, dia meminta Pemprov Sumut terutama dinas kesehatan untuk lebih terbuka soal alokasi vaksin untuk daerah di Sumut. Gubernur Edy langsung menjawab keluhan Bobby itu.

Dia kemudian mendesak Dinkes untuk segera mengumumkan stok vaksin yang ada di gudang Dinkes. “Jangan ada dusta di antara kita,” kata Edy.

Baca Juga:Wali Kota Medan Perintahkan Camat Proaktif Antarkan Warga Positif Covid-19 ke Isoter

Gubsu menjelaskan, pasokan vaksin yang masuk melalui Dinkes Sumut memang sudah diatur pola distribusinya. Dia mencontohkan, jika vaksin yang masuk 100 ribu vial, maka 25 ribu diberi kepada Polda dan 25 ribu diberikan kepada Kodam.

Sementara, 50 ribu sisanya yang akan dibagi kepada seluruh kabupaten atau kota. Pun begitu, saat alokasi sudah disiapkan, proses distribusi dari pusat justru sering dicicil.

“Menkes itu mengirim seratus tapi tak langsung seratus. Dicicil sama dia, tiga puluh, lima puluh dan seterusnya,” jelas Edy.

Baca Juga:Breaking News! Istri Wakil Wali Kota Medan Meninggal Dunia

Untuk itu, ke depan, dia meminta Dinkes untuk membuka dan mengumumkan stok vaksin yang ada, sehingga hal tersebut tak diperdebatkan dalam waktu yang lama.

Pihaknya juga berencana akan mengurangi distribusi ke daerah yang sebaran vaksinasinya sudah tinggi dan vaksinasi akan difokuskan di daerah-daerah yang capaiannya masih rendah.

Progres vaksinasi Covid-19 di Kota Medan sendiri, sampai saat ini sudah mencapai 66,33 persen untuk dosis pertama dan 46,51 persen untuk suntikan dosis kedua.(iskandar/hm10)

Related Articles

Latest Articles