17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Percepat Penanganan Covid-19, Kemendikbud Tambah Satu Alat PCR ke RS USU

Medan, MISTAR.ID
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui dr Sofyan Tan Ginting selaku anggota komisi X DPR RI menyerahkan bantuan satu alat Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU), Kamis (11/6/20).

Penyerahan bantuan satu alat PCR ini sebagai salah satu langkah percepatan dalam mendeteksi warga yang terindikasi kasus Covid-19. Sofyan Tan mengungkapkan, bahwa RS USU menjadi satu-satunya RS pendidikan di luar Pulau Jawa yang mendapat bantuan alat PCR dari Kemendikbud.

“Ini adalah kesempatan yang saya miliki sebagai anggota DPR untuk memberikan bantuan sekaligus turut serta membangun RS USU menjadi lebih baik lagi ke depannya. 1 unit PCR ini menjadi bagian bantuan PCR yang dibeli dari Kemendikbud sebanyak 5 unit itu, sehingga menjadikan RS USU sebagai satu-satunya rumah sakit pendidikan di luar Jawa yang mendapatkannya,” ungkapnya.

Baca Juga:Tahap Kedua, Indocafe dan The Head Foundation Bantu 10.800 Rapid Test Kit ke RS USU

Sofyan Tan berharap agar bantuan alat PCR ini dapat mempermudah proses pemeriksaan yang dilakukan tim medis.

“Jika sebelumnya dengan alat PCR yang dimiliki RS USU, sampel yang diperiksa sebanyak lebih kurang 300 an sample per hari dengan tambahan ini bisa menjadi 500 sample per hari. Dengan bantuan itu diharapkan dapat kian mempercepat dan mempermudah proses pemeriksaan swab yang dilakukan tim medis RS USU terhadap para pasien Covid-19,” tuturnya.

Bantuan alat PCR ini disambut baik oleh Dirut RS USU Dr dr Syah Mirsya Warli SpU (K). Menurut Dirut, adanya bantuan ini dapat membantu rumah sakit untuk segera mengeluarkan hasil pemeriksaan dengan cepat.

“Jadi kita dapat tambahan satu alat PCR dari Kemendikbud. Ini menambah cakupan rumah sakit USU untuk bisa lebih cepat mengeluarkan hasil sehingga waktu tunggunya tidak begitu panjang,” ungkapnya.

Sebelum adanya alat ini, Dirut menuturkan, dengan sampel yang begitu banyak dengan PCR yang terbatas sehingga memerlukan waktu. Namun, adanya alat bantuan dari Kemendikbud, Mirsyah optimis dapat mengeluarkan paling tidak 400 hasil per hari.

“Problem saat ini dengan alat PCR yang ada, tapi jumlah sampel yang sedemikian banyak, kami tidak bisa mengejar waktunya itu cukup baik walaupun sekarang kita bisa keluarkan waktu dua hari tapi kalau dengan tambahan ini, kita harapkan bisa dalam 400 hasil per hari,” tuturnya.

Baca Juga:Indocafe dan The Head Foundation Peduli Penyebaran Covid-19, Rapid Test Gratis Digelar di RS USU

Diharapkan dengan adanya bantuan PCR ini, total ada tiga PCR yang siap dioperasionalkan untuk pemeriksaan.

“Total dengan alat ini kita ada 3 alat yang bisa operasional kan. Kita ada PCR sudah lama. Tapi selama ini tidak dapat berjalan karena reagensia Covid-19 ini yang susah didapat. Sekarangkan ketersediaan reagensia sangat dibantu oleh pemerintah pusat dan gugus tugas daerah atau Dinas Kesehatan Provinsi. Sehingga, kita harap tidak ada lagi keterlangkaan lagi reagensia. Semoga ini bisa simultan sehingga tidak ada lagi penumpukan sampel,” pungkasnya. (anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles